Menghindari Kehilangan dan Kerusakan Data dengan Backup








Di era globalisasi dan tingkat persaingan ekonomi yang semakin kompetitif ini tentunya tuntutan di dunia kerja juga akan semakin besar. Ritme kerja harus selalu mengikuti perkembangan perekonomian suatu negara itu sendiri. Maka dari itu pemilik bisnis sekaligus pekerja harus memanfaatkan apapun bentuk perkembangan teknologi dan informasi untuk memudahkan pekerjaan mereka. Mulai dari efisiensi waktu, otomatisasi, dan kemudahan-kemudahan lainnya. Kemajuan teknologi dan informasi di era digital ini berkembang pesat di berbagai bidang kehidupan manusia, dan dapat melingkupi untuk kebutuhan mulai dari bisnis, pendidikan, finansial, kesehatan, hiburan, hubungan komunikasi, internet, dan lain sebagainya. Dan hal ini seharusnya dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.






Salah satu contoh kasus adalah seorang pekerja. Bagi seorang pekerja, apa hal penting yang akan menjadi prioritasnya? Tentu pekerjaannya itu sendiri. Mungkin saja yang menjadi prioritas adalah bagaimana caranya seseorang itu dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan tepat waktu demi memenuhi kewajiban serta tenggat waktu yang telah disepakati. Salah satu solusinya adalah pekerja tersebut dapat memanfaatkan kemajuan teknologi untuk membantu mempermudah urusan pekerjaannya.




Img : Picjumbo




Perkembangan dunia digital sangat identik dengan ritme kerja yang cepat, selalu terus maju dan berkembang serta mengalami perubahan. Lalu apa saja kendala yang sering dihadapi oleh pekerja menghadapi dunia digital yang sibuk ini? Tentu kepenatan kerja dan kebutuhan untuk refreshing. Sejenak slow down dari hiruk pikuk kepenatan kerja. Liburan menjadi salah satu tawaran yang susah ditolak bagi sebagian besar pekerja aktif. Lalu apabila option liburan telah dipilih, lantas bagaimana dengan pekerjaan? Karena tentunya pekerjaan ada yang bersifat dapat ditinggal untuk sementara waktu, namun ada juga yang membutuhkan monitoring dan update secara terus menerus. Namun para pekerja tidak perlu terlalu khawatir, karena pada saat ini telah banyak teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk memudahkan pekerjaan bahkan ketika Anda sedang melakukan liburan atau mengambil cuti. Diantaranya adalah scheduling, otomatisasi, data yang tersimpan dan terintegrasi dengan sistem cloud computing, backup data, serta beberapa aplikasi online monitoring. Jadi walaupun sedang cuti, para pekerja tetap dapat menjalankan dan mengerjakan pekerjaan-pekerjaannya dengan aman serta tanpa kendala.






Sangat penting untuk melakukan backup dan recovery data-data pekerjaan Anda sebelum melakukan liburan. Karena tentu saja waktu-waktu liburan ini sangat rentan dengan resiko-resiko yang mungkin saja dapat terjadi. Seperti misalnya device yang rusak, hilang, dicuri, dan lain sebagainya.


Melalui artikel ini akan dijelaskan tentang beberapa poin pembahasan terkait dengan online backup diantaranya mengenai :



Definisi Backup

Fungsi dan Tujuan Backup Data
Proses Backup Data
Bagaimana Backup Data yang Aman
Kelebihan dan Kekurangan Online Backup
Jenis-Jenis Metode Backup
Kriteria Penyimpanan Backup
Offsite Backup vs Onsite Backup




Pembahasan pertama mengenai definisi backup. Apa yang dimaksud dengan backup dan online backup?


Definisi Backup

Backup adalah sebuah proses menyalin atau mengcopy data-data dari satu perangkat ke media atau perangkat lain secara offline maupun online untuk tujuan mengamankan dan menduplikat data, agar ketika salah satu perangkat penyimpanan rusak atau hilang, data-data tersebut tidak ikut hilang, tidak rusak, dan kapanpun tetap dapat diakses dengan mudah.

Sesuai dengan definisinya, backup bertujuan untuk menyelamatkan data-data yang dimiliki dengan cara menduplikatnya, dengan cara memiliki beberapa media penyimpanan lain. Apapun media penyimpanannya, resiko untuk mengalami kerusakan perangkat, resiko hilang, maupun umur penggunaan media penyimpanan yang ada batasnya selalu saja dapat terjadi. Misalnya saja Anda menyimpan semua data-data Anda di komputer, laptop, atau harddisk external. Ketika laptop, komputer, atau harddisk Anda rusak, bisa jadi data-data didalam komputer tersebut ikut hilang atau rusak dan tidak dapat diakses lagi. Maka dari itu, pilihan membackup data-data secara online saat ini menjadi pilihan yang dirasa paling tepat. Karena media penyimpanan secara online lebih minim resiko daripada media penyimpanan secara offline.
Fungsi dan Tujuan Backup Data
Img : Pixabay

Backup memberikan berbagai macam fungsi yang positif untuk semua lapisan masyarakat yang menggunakannya. Mulai dari individu, komunitas, bisnis profesional, dan lain sebagainya. Keperluannya pun beragam, untuk pendidikan, perbankan, rumah sakit, bisnis, dan lain-lain. Seperti yang telah diketahui dengan baik, backup berfungsi untuk menyelamatkan data-data dari resiko kerusakan, data yang hilang atau tidak dapat diakses kembali. Data yang tersimpan di tidak hanya satu media penyimpanan akan memberikan rasa aman karena data tersimpan dengan benar.

Pada dasarnya backup bertujuan untuk mengembalikan data-data yang hilang, rusak, corrupt, maupun terkena virus. Anda tidak akan pernah tahu hal-hal apa yang mungkin dapat terjadi pada media penyimpanan Anda, maka akan lebih baik apabila memiliki tidak hanya satu media penyimpanan data. Sehingga ketika sewaktu-waktu data utama hilang, Anda masih dapat mengembalikan data-data secara penuh tanpa adanya kerusakan maupun kehilangan.

Kerusakan bisa berasal dari kesalahan diri sendiri, maupun karena faktor dari orang lain. Misalnya saja karena tindak pencurian, bencana alam, kerusakan karena umur device yang sudah terlalu lama, dan lain sebagainya. Memang ketika perangkat penyimpanan rusak, Anda masih dapat membeli perangkat baru, namun bagaimana dengan data-data didalamnya? Tentu tidak dapat dibeli kembali. Maka dari itu sangat penting untuk membackup data sebelum kejadian-kejadian yang tidak diinginkan terjadi.
Proses Backup Data
Img : Pixabay

Ada banyak cara untuk membackup data, yaitu secara offline dan online. Namun bagi Anda yang aktif dan harus selalu terhubung kedalam data-data dan pekerjaan, maka sebaiknya memilih media penyimpanan backup secara online. Mengapa? Karena Anda dapat mengakses data-data pekerjaan dimanapun dan kapanpun melalui media device apapun asalkan dapat terkoneksi dengan jaringan internet.

Proses backup data secara offline, dapat dilakukan dengan cara mengcopy file utama dari media penyimpanan utama, kedalam media penyimpanan lain, misalnya laptop lain, harddisk external lain, flashdisk, dan media penyimpanan lainnya. Media penyimpanan secara online ini memiliki beberapa kelemahan, misalnya ketika Anda lupa membawa harddisk external, maka secara otomatis Anda tidak dapat mengakses data-data sama sekali. Selain itu, membawa-bawa laptop ketika berlibur atau mengambil cuti akan sangat merepotkan dan rawan pencurian. Akan lebih mudah apabila Anda hanya membawa device seperti smartphone.

Proses backup secara online dirasa lebih mudah dan menguntungkan. Selain prosesnya yang mudah, backup secara online juga aman dan tidak ribet. Anda tidak perlu membawa banyak device untuk mengakses data-data tersebut. Cukup dengan satu device, misalnya smartphone dan Anda sudah dapat mengakses keseluruhan data tanpa masalah. Selain itu, proses backup secara online sangat minim resiko data yang hilang. Jadi misalnya perangkat Anda hilang atau tercuri, Anda masih dapat mengaksesnya melalui media lain dengan memasukkan kode verifikasi atau password yang hanya Anda ketahui. Bagaimana, sangat aman bukan? Proses backup online sangat mudah. Anda dapat mempercayakan pada provider cloud computing untuk penyimpanan data atau menggunakan berbagai aplikasi penyimpanan data secara online seperti Google Drive dan Dropbox.
Bagaimana Backup Data yang Aman
Img : Pixabay

Backup data yang aman menggunakan password dan media yang terenkripsi dengan baik. Apabila memilih media penyimpanan secara online, maka pastikan provider cloud computing yang digunakan benar-benar terpercaya dan memiliki support selama 24 jam penuh. Sehingga apabila ada kendala, masalah yang dilaporkan dapat segera diatasi dengan baik dan cepat.

Namun apabila menggunakan berbagai aplikasi penyimpanan data secara online, maka pastikan aplikasi tersebut dapat berjalan dengan benar dan juga terpercaya. Pastikan juga agar Anda dapat dengan mudah mengaksesnya. Serta akan lebih baik apabila media penyimpanan tersebut memiliki dua langkah verifikasi yang membutuhkan password dan kode yang dikirimkan ke nomor handphone Anda, sehingga keamanan benar-benar terjamin.

Ketika mengakses melalui website, pastikan juga situs penyimpanan yang digunakan memiliki kode awalan Hypertext Transfer Protocol Securre (HTTPS) yang berada sebelum alamat website yang dituju, hal ini berarti alamat situs itu telah dienkripsi dan keamanannya terjamin.
Kelebihan dan Kekurangan Online Backup
Img : Pixabay

Seperti yang telah kita ketahui, melakukan backup secara online dirasa lebih baik dan lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan metode penyimpanan dan backup secara offline. Namun metode penyimpanan secara online pun juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yaitu seperti yang disebutkan berikut ini.
Backup secara online melalui cloud computing maupun aplikasi-aplikasi online memiliki beberapa kelebihan-kelebihan yaitu sebagai berikut :
  • Lebih aman, karena data disimpan dalam sistem online backup server
  • Mudah diakses kapanpun dan dengan menggunakan berbagai macam perangkat
  • Tidak makan tempat karena media penyimpanan tidak berbentuk fisik
  • Investasi jangka panjang. Karena apabila media penyimpanan offline pasti memiliki umur penggunaan yang ada batasnya
  • Mudah mencari data-data yang diinginkan karena telah terintegrasi dengan baik dan lokasi penyimpanan yang sama dengan file utama
Kekurangan dari backup secara online adalah :
  • Harus terkoneksi dengan jaringan internet yang stabil
  • Ketika aplikasi atau server penyimpanan yang digunakan tiba-tiba tidak dapat diakses dan error, maka harus segera menghubungi customer support penyedia layanan karena apabila tidak maka data tidak akan bisa diakses sama sekali
  • Internet tidak aman dan ancaman terkena virus dan hacker. Maka dari itu media penyimpanan harus benar-benar terenkripsi dan memilih cloud server provider yang benar-benar terpercaya
  • Terkadang situs atau aplikasi provider sedang down dan melakukan maintenance. Namun dewasa ini, hal ini sudah sangat jarang terjadi. Saat ini banyak provider yang mengutamakan kenyaman dan kebutuhan konsumen sehingga error dan downtime sangat sedikit terjadi
Jenis-Jenis Metode Backup
Img : Pixabay

Terdapat setidaknya empat jenis-jenis backup yang ada dan biasanya digunakan oleh sebagian besar orang. Jenis backup tersebut antara lain adalah sebagai berikut :

  • Full Backup
Full backup atau backup secara penuh adalah proses pemindahan data-data secara penuh dan keseluruhan. Pemindahan data tidak hanya meliputi file, dokumen, data dan media namun juga meliputi aplikasi dan beberapa sistem. Karena banyak hal yang perlu dibackup, maka waktu untuk menyalin data juga diperlukan waktu yang cukup lama dan memerlukan tempat penyimpanan yang cukup besar.

  • Mirroring
Mirroring hampir sama dengan full backup. Bedanya adalah mirroring tidak menggunakan metode yang dapat membuat data-data menjadi lebih padat. Seperti misalnya mengubah data menjadi file .zip .rar dan lain sebagainya seperti yang bisa dilakukan oleh full backup. Mirroring membutuhkan space yang besar untuk menyimpan data-data backup.

  • Incremental Backup
Incremental backup adalah proses menyalin perubahan data yang terjadi sejak terakhir kali melakukan backup penuh atau full backup. Sehingga waktu dan space yang diperlukan pun relatif lebih singkat dan sedikit jika dibandingkan dengan full backup.
  • Differential Backup
Differential backup hampir mirip dengan incremental backup. Bedanya kalau incremental backup hanya terbatas membackup update data yang terbaru dan baru saja terjadi, namun differential backup adalah membackup seluruh data-data yang terbaru dengan sejak periode waktu tertentu hingga waktu baru saja terjadi pembaharuan data, selalu dilakukan update secara terus menerus.
Kriteria Penyimpanan Backup
Img : Picjumbo

Terdapat beberapa kriteria ideal dalam penyimpanan data melalui metode backup. Beberapa kriteria tersebut antara lain adalah sebagai berikut :
  • Backup data secara rutin dan teratur secara periode waktu tertentu
  • Memeriksa keamanan sistem sebelum proses instalasi software
  • Tetap menyimpan cadangan pada sistem backup offline
  • Tidak menyimpan cadangan backup dilokasi gedung atau bangunan yang sama, dan ada minimal jarak tertentu
  • Minimal salinan data harus ada dua backup atau lebih
  • Data dan backup yang disimpan harus terenkripsi dengan baik
  • Meminimalisir kerusakan data karena virus dengan acara membackup data sebelum terkena serangan virus
  • Untuk memudahkan proses backup, sebaiknya memiliki sistem backup yang terintegrasi secara otomatis
  • Secara periodik melakukan incremental backup untuk menghemat space dan data juga selalu terbarukan


Offsite Backup vs Onsite Backup
Kebebasan dalam berselancar di internet
memang berbanding lurus dengan konsekuensi negatifnya yaitu seperti hacking dan
pencurian data. Namun hal inilah yang dapat menyadarkan masyarakat digital
betapa berharganya data-data yang diupload pada sebuah server publik. Untuk
menghindari resiko pencurian data, sebaiknya ada manajemen password yang kuat
untuk masing-masing akun yang berbeda, lebih berhati-hati terhadap data maupun
informasi yang dibagikan secara publik, serta tentu saja backup data untuk
menghindari kerusakan serta kehilangan data. Jadi, mana yang lebih baik,
offsite backup atau onsite backup?

Namun sebelumnya, apa yang dimaksud dengan offsite dan onsite backup? Offsite
backup adalah metode pencadangan data, dimana data disimpan pada sebuah server
yang berbeda dengan website. Sedangkan onsite backup adalah metode backup
dimana data disimpan pada server yang sama dengan website. Dari kedua metode
backup ini, offsite data memberikan pilihan ketika ada masalah dengan onsite
backup, data masih bisa diambil dari server lainnya.

Tentunya untuk menentukan metode backup yang paling tepat, harus
mempertimbangkan beberapa hal atau faktor penting terkait dengan backup.
Beberapa faktor tersebut antara lain adalah :
 Harga
Baik offsite maupun onsite backup tentunya memerlukan biaya. Masing-masing
pilihan backup memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri terkait dengan
biaya. Jika menggunakan offsite backup, Anda dapat menggunakan metode
penyimpanan tambahan seperti hard drive, yang dari segi harga mungkin lebih
murah. Namun harus diagendakan pembelian rutin, mengingat ada usia pemakaian
untuk hardware serta pembelian hardware lainnya jika membutuhkan space lebih
untuk data yang lebih besar.
Sedangkan untuk onsite backup, lebih
fleksibel dalam upgrade space penyimpanan, dan biaya untuk kebutuhan hardware
bisa lebih ditekan.

 Flexibility
Biasakan untuk selalu membackup data-data atau file terbaru, sehingga jika
terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, data dapat dengan cepat kembali di-restore.
Offsite backup menawarkan backup dengan aplikasi dengan fitur set-and-forget,
yaitu Anda hanya perlu mengatur jadwal backup, kemudian aplikasi akan menghandle
sisanya.
Untuk onsite backup, konfigurasi jadwal
backup masih tetap dapat dilakukan. Namun Anda harus tetap menjaga hard drive
eksternal tetap terhubung ke PC. Hal ini dapat beresiko infeksi ransomware
dapat merusak salinan backup data.

 Responsibility
Jika memilih metode offsite backup, maka sebagian besar tanggung jawab dapat
diserahkan pada pihak provider penyedia layanan backup. Hal ini tentunya akan
memudahkan Anda dalam managed data melalui aplikasi backup yang ada.
Untuk onsite backup, tentunya tanggung jawab sepenuhnya ada pada
diri Anda sendiri, mulai dari aplikasi, jadwal backup, hingga ketika terjadi masalah
atau error, maka harus diselesaikan sendiri.
 Reability
Tentunya akan ada kasus hardware yang rusak untuk onsite backup.
Dan Anda tidak akan tahu kapan hardware yang digunakan ini akan rusak atau
mengalami kegagalan.
Provider penyedia offsite backup memiliki prosedur internal yang
berfungsi untuk memastikan ketika terjadi hal buruk, data pelanggan akan tetap
aman. Tentunya ada beberapa sistem keamanan yang berfungsi untuk memantau
infrastruktur, dan memastikan semua operasional berjalan dengan baik.

 Kecepatan
Waktu yang diperlukan untuk restore data-data tentunya
tergantung dari berapa besar file yang dicadangkan. Semakin besar file, maka
waktu backup akan semakin lama. Offsite backup berarti Anda harus mendownload
data dari cloud terlebih dahulu. Kecepatan backup dan restore ini
tentunya bergantung pada kecepatan koneksi internet yang dimiliki. Sama halnya
dengan backup secara tradisional, karena memerlukan space, RAM, dan
serta bergantung pada kemampuan gadget yang dimiliki. Secara umum, dengan
koneksi internet yang baik dan stabil serta perangkat hardware yang mendukung,
akan membuat proses backup menjadi lebih cepat dan mudah.

Jenis dan metode backup selalu menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing
penggunanya. Maka dari itu, pilihlah jenis dan metode backup yang paling sesuai
dengan kebutuhan Anda. Dengan backup data, berarti Anda telah berinvestasi
untuk menyelamatkan data dan informasi penting untuk masa mendatang.

Jadi backup apa yang paling baik dan tepat bagi Anda? Tentunya selain menyesuaikan dengan
kebutuhan, kombinasi backup offsite dan onsite lebih disarankan. Setidaknya
ketika Anda memiliki salinan data di dua tempat yang berbeda, ketika terjadi
masalah dengan salah satu media penyimpanan, Anda masih memiliki backup data
yang aman di lokasi yang lainnya.






Blog Wowrack Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories

See More

Latest Article

Optimalkan kinerja bisnis sesuai kebutuhan Anda dengan layanan fleksibel Wowrack