Monday, May 10, 2021

Tips Aman Migrasi Cloud Versi Wowrack Indonesia

Tips Aman Melakukan Migrasi Cloud

Adaptasi digital semakin ramai dilakukan di dunia bisnis. Pemanfaatan teknologi digital ini tidak hanya dilakukan oleh perusahaan berskala besar, namun juga perusahaan start-up, bahkan level UMKM.

Salah satu teknologi digital yang semakin banyak diminati adalah teknologi cloud, atau disebut juga komputasi awan. Pelaku bisnis melihat banyak keuntungan yang dapat mereka dapatkan dengan mengadopsi teknologi cloud. Oleh karenanya, para pemilik beramai-ramai melakukan migrasi cloud.

Jika Anda adalah pemilik bisnis dan belum menggunakan teknologi cloud, sangat disarankan untuk meninggalkan operasional bisnis konvesional dan dan mulai bermigrasi ke cloud. Terlebih pada masa pandemi ini, ketika semua dituntut dapat diakses secara digital agar bisa bersaing di dunia bisnis.

Namun sebelum itu, apakah Anda sudah mengerti apa itu migrasi cloud

Pengertian Migrasi Cloud

Migrasi cloud adalah proses berpindahnya operasional perusahaan dari infrastruktur on-premis ke cloud. Migrasi cloud dapat diumpamakan seperti berpindah kantor secara fisik di mana kita memindahkan komputer, meja, kursi dan lain sebagainya kekantor baru yang lebih besar ataupun sebaliknya sesuai kebutuhan. Namun, migrasi cloud lebih keberpindahan data, aplikasi, infrastruktur IT lainnya ke cloud yang memiliki performa dan kapasitas lebih besar di bandingkan infrastruktur on-premis.

Selain itu, migrasi cloud juga dapat diartikan sebagai proses memindahkan infrastruktur dari cloud ke cloud lainnya. Misalnya, jika Anda telah menggunakan Google Cloud dan ingin berpindah ke AWS cloud, dan sebaliknya Anda harus melakukan proses migrasi cloud tersebut.

Kenapa Migrasi Cloud Dilakukan?

Ada banyak alasan mengapa seseorang melakukan migrasi cloud. Namun, intinya adalah untuk mendapatkan teknologi IT yang memiliki value lebih.

Orang yang baru saja melakukan migrasi cloud dari infrastruktur on-premis ke infrastruktur cloud mengharapkan kemudahan keefektivitasan waktu dan tenaga saat bekerja, skalabilitas, keamanan data, dan lain sebagainta. Di mana hal-hal tersebut merupakan kebutuhan dasar dalam berbisnis di era digital agar tetap bisa bersaing dengan competitor dipasaran.

(Baca juga manfaat cloud computing)

Sedangkan bagi yang melakukan migrasi cloud dari satu ke yang lainnya biasanya dikarenakan pengguna tersebut menemukan fitur atau benefit yang lebih dibutuhkan di cloud provider lainnya. Selain itu, beberapa hal seperti biaya, performa cloud, dan kwalitas pelayanan, serta jenis layanan yang baik menentukan mengapa seseorang melakukan migrasi cloud.

Tantangan dalam Proses Migrasi Cloud

Seperti halnya jika kita berpindah tempat tinggal atau kantor, ada beberapa kesulitan atau tantangan yang mungkin akan terjadi. Misalnya, dalam proses pindah barang kita bisa saja mengalami kerusakan ataupun hilang jika tidak dilakukan dengan hati-hati.

Hal sama juga dapat terjadi pada proses migrasi cloud. kehilangan atau kerusakaan yang terjadi sangat mungkin terjadi pada data yang sedang dipindahkan jia tidak dilakukan secara hati-hati dan terencana. Selain memastikan bahwa data yang telah dipindahkan tidak hilang atau rusak, sangat perlu juga untuk memastikan bahwa semua data, aplikasi dan lainnya dapat diakses tanpa kendala. Juga, penting untuk memastikan bahwa segala set-up telah dilakukan sesuai kebutuhan bisnis Anda.

Migrasi cloud mungkin terdengar rumit, namun Anda tidak perlu khawatir karena sekarang banyak cloud provider yang siap membantu Anda.

Pastikan anda melakukan backup dan mengetest backup itu sendiri sebelum melakukan migrasi. Karena backup yang tidak dicoba untuk restore bisa saja disebut tidak berfungsi sebagai backup.

Cara Melakukan Migrasi Cloud yang Aman Versi Wowrack

Wowrack menyediakan layanan cloud yang dikenal dengan nama Cloud Raya. Sebagai salah satu penyedia layanan cloud yang berpengalaman selama lebih dari 2 dekade, Wowrack memiliki tips untuk melakukan migrasi cloud yang aman.

Assessment dan Discovery

Assessment dan Discovery merupakan tahap awal di mana pengguna cloud memahami scope dan mengenali keadaan infrastruktur user. Cloud user akan mencoba lebih mengenali cloud environmentnya seperti permasalahan apa yang membutuhkan solusi maupun goal apa yang ingin di dapatkan.

Tahap ini sangat perlu dilakukan agar pengguna cloud lebih memahami tujuan yang ingin dicapainya setelah menggunakan cloud, dana pa saja yang selama ini telah dijalankan baik dalam infrastruktur cloud maupun on premis. Selain itu, langkah ini juga memudahkan cloud engineer untuk mengetahui di mana mereka harus mulai bekerja membangun infrastruktur yang sesuai bagi penggunanya.

Biasanya, dalam proses ini pengguna cloud akan diberikan form assessment atau melakukan minute-of-meeting assessment untuk memperolah hasil yang akurat.   

Planning

Sebelum memigrasi cloud sangat penting untuk melakukan planning atau perencanaan yang terperinci. Dalam perencanaan ini yang paling utama adalah menentukan goal atau tujuan apa yang ingin dicapai dengan memigrasi cloud.

Setelah itu, akan diketahui berapa lama proses migrasi cloud berlangsung yang diketahui melalui seberapa banyak data yang perlu dipindahkan dan kecepatan backup and restore. Karena semakin lama migrasi dilakukan maka semakin besar resiko hilangnya data. Dalam proses ini juga akan diputuskan strategi migrasi cloud apa ayang akan digunakan.

Selain itu, akan diketahui juga kompleksitas infrastruktur yang dibutuhkan perusahaan. Sangat dibutuhkan kestabilan sistem kerja agar suatu perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Salah satu faktor kestabilan itu adalah infrastruktur cloud yang digunakan.

Karenanya dalam tahap planning, akan dibahas juga mengenai kompleksitasan infrastruktur cloud. Praktisi cloud Anda akan mempelajari infrastruktur cloud atau infrastruktur on-premis sebelumnya dan melakukan set-up yang sesuai dengan sebelumnya.

Pastikan anda menyampaikan ekspektasi mengapa anda melakukan migrasi kepada consultant Anda, agar anda mendapatkan goal baik dari sisi penghematan, ketersediaan yang lebih baik, ataupun kemudahan yang lebih membuat anda nyaman.

Tahapan planning selalu memiliki summary yang mudah dan praktis untuk bisa dipahami apa yang menjadi kewajiban dari penyedia layanan dan pengerjaan suatu proyek migrasi.

Backup and Restore

Setelah membuat planning, memprovisi infrastruktur pada sisi Cloud baru (VM maupun format infrastruktur baru), serta membuat estimasi lamanya proses migrasi cloud berdasarkan besarnya data (sizing) yang akan dipindahkan, maka Anda dapat mulai melakukan proses migrasi yang pertama yaitu  dengan metode termuudah backup and restore.

Jika berbicara mengenai keamanan digital, backup dan restore adalah salah satu solusi yang paling disarankan. Solusi keamanan yang ditawarkan oleh backup and restore juga dapat dimanfaatkan pada proses migrasi cloud. Semua data yang terdapat pada cloud sebelumnya ataupun pada on-premis akan dibackup terlebih dahulu dengan cara mengcopy data yang ada.

Seperti yang sudah dijelaskan, kesalahan seperti rusak atau hilangnya data dapat terjadi selama proses migrasi cloud. untuk menghindarinya, maka dilakukan backup data. Jadi jika kesalahan tersebut terjadi, data yang hilang atau rusak dapat kembali diakses dengan cara merestorenya dari data yang telah dibackup.

Setiap backup memiliki enkripsi, namun anda harus tidak boleh melupakan kunci enkrispi utama anda, hal tersebut adalah tanggung jawab dari pemilik data demi keamanan dan privasi.

Restorasi adalah part yang sangat penting dalam backup maupun dalam saat migrasi, part yang paling penting adalah data integrity dan data synchronization. Hal ini ini perlu pengetestan dan pengecekan.

Data Synchronization

Yang terakhir adalah singkronisasi data. Tujuan dilakukannya migrasi cloud ialah untuk memperoleh manfaat lebih daripada teknologi cloud atau on premise yang sebelumnya digunakan. Namun, keuntungan tersebut tidak akan didapatkan jika terdapat perbedaan pada singkronisasi data ataupun set up dengan server terdahulu.

Oleh karena itu, perlu untuk dilakukan singkronisasi data. Seperti yang juga telah dijelaskan diatas bahwa tiap perusahaan membutuhkan kestabilan pada infrastruktur cloud agar dapat berjalan dengan semestinya. Perbedaan kecil pada server lama dan baru dapat mengganggu kestabilan tersebut dan tentunya akan menghambat pertumbuhan bisnis Anda

Dalam proses ini akan dilakukan final check secara menyeluruh untuk menemukan perbedaan antara server cloud baru dan server cloud lama dari kedua belah pihak (pengguna dan provider host). Jika ada suatu perbedaan maka praktisi cloud Anda akan membantu mensingkronkan server Anda sampai dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Dari penjelasan di atas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa migrasi cloud sedikit rumit dan memiliki resiko yang patut dipertimbangkan jika kita tidak memiliki praktisi cloud handal yang membantu kita. Tapi Anda tidak perlu khawatir, banyak cloud provider yang akan membantu Anda melakukan migrasi cloud seperti halnya Cloud Raya yang dibantu oleh engineer Wowrack Indonesia.

Mulai dari konsultasi kebutuhan, assesment, hingga proses migrasi cloud akan dibantu oleh teknisi yang handal. Jadi, Anda tidak perlu khawatir akan terjadi kesalahan saat proses migrasi. Jika Anda mempunyai pertanyaan dan membutuhkan solusi untuk perusahaan Anda, segera konsultasikan dengan tim engineer kami.


0 komentar: