Teknologi memberikan dampak yang sangat besar pada kehidupan
manusia terutama dalam berkomunikasi. Kemudahan yang ditawarkannya membuat
teknologi dimanfaatkan untuk melancarkan kegiatan seperti berbisnis dan
berorganisasi.
Namun seiring dengan perkembangannya yang semakin canggih,
teknologi tidak hanya membawa dampak baik namun juga kerugian untuk manusia.
Beberapa teknologi dibuat dengan sengaja untuk melakukan tindakan ilegal yang
dapat merugikan suatu pihak dan menguntungkan pihak lainnya. Salah satu
teknologi merugikan tersebut itu adalah spyware.
Apa
pengertian dari Spyware?
Seperti namanya, spyware merupakan perangkat lunak yang
diinstall secara diam-diam kepada suatu perangkat dengan tujuan untuk mengintai
aktivitas targetnya. Aktivitas user
seperti apa saja yang di browse di internet, mencuri informasi rahasia seperti
kata sandi, lokasi, dan lain sebagainya dapat terekam oleh spyware yang
terinstall.
Spyware adalah salah satu jenis malware, yang mana dibuat
untuk mengakses dan merusak perangkat yang telah terinfeksi olehnya. Spyware
dapat menginfeksi suatu perangkat dengan beberapa cara seperti lemahnya
keamanan perangkat Anda, atau tidak sengaja terpedaya oleh teknik phising.
Itu lah yang membuat spyware berbahaya, tidak hanya
memanfaatkan kelemahan keamanan suatu perangkat namun juga memanfaatkan ketidak
hati-hatian penggunanya. Saat ini yang sedang ramai dibicarakan di berbagai
negara adalah Pegasus.
Ketahui 5
Fakta Menarik Tentang Pegasus
Dilansir
pada CNN, bahwa pada tahun 2019 terdapat 1.400 perangkat di 45 negara berhasil diretasoleh Pegasus melalui WhatsApp. 100 pengguna yang melaporkan perangkatnya terinfeksi oleh
Pegasus adalah aktivis, jurnalis, pengacara, dan akademisi.
Dan
pada akhir 2020 presiden perancis, Emmanuel Malcom, dilaporkan menjadi salah satu target yang perangkatnya berhasil disusupi Pegasus. Sejak saat itu,
negara-negara mulai mewaspadai infeksi spyware tersebut, termasuk Indonesia.
Pemberitaan
mengenai Pegasus mampu mencuri perhatian banyak orang di berbagai negara bahkan
ditengah-tengah dominasi pemberitaan mengenai covid-19. Hal ini karena Pegasus
dapat melakukan aktivitas pengintaian dan peretasan yang lebih canggih
dibandingkan jenis spyware lainnya.
Untuk
mengetahui lebih jauh tentang Pegasus
simak penjelasan di bawah ini:
Pegasus
Dikembangkan oleh Perusahaan Swasta Israel
Pegasus
dikembangkan oleh NSO Group Technologies yang merupakan perusahaan teknologi
asal Israel. Sebelumnya NSO sempat dibeli oleh perusahaan swasta America, namun
pada tahun 2019 penemu NSO berhasil membelinya kembali.
Pengembangan
Pegasus versi pertama diketahui pada tahun 2016, setelah percobaannya meretas
ponsel iPhone salah satu aktivis kemanusiaan. Yang mana, kasus tersebut mengarah
pada investigasi lebih lanjut tentang apa itu Pegasus dana pa saja yang bisa
dilakukannya.
Pegasus
dapat terinstall dengan “Zero-Click”
Untuk
menginveksi suatu perangkat biasanya malware ataupun spyware menggunakan teknik
spear-phising. Di mana target peretas harus meng-klik alamat website palsu,
barulah malware dapat terinstall pada perangkat tersebut. Bahkan versi Pegasus
pertama yang ditemukan masih menggunakan metode tersebut.
Namun,
Pegasus versi terbaru ini tidak memerlukan hal tersebut. Pasalnya sebuah
perangkat bisa tetap terinfeksi tanpa memerlukan target meng-klik link apapun.
Menurut The guardian, Pegasus bisa
masuk kedalam ponsel hanya dengan sebuah panggilan WhatsApp. Bahkan, jika
target tidak mengangkat panggilan palsu tersebut, Pegasus tetap dapat
menginfeksinya. Metode ini disebut juga denga zero click.
Memanfaatkan
Celah Keamanan Sistem Operasi dan Aplikasi
Spyware Pegasus ini telah terbukti dapat menginfeksi sistem
operasi Android maupun iOS. Tidak hanya itu, Pegasus juga dapat meretas melalui celah
keamanan aplikasi komunikasi seperti WhatsApp dan iMessage.
Pegasus
memanfaatkan kerentanan “Zero-day” untuk dapat masuk kedalam perangkat.
Kerentanan “zero-day” adalah suatu kecacatan yang dimiliki suatu perangkat yang
berasal dari manufakturnya. Tidak hanya itu, Pegasus juga menggunakan bug yang
ada pada aplikasi untuk meretas suatu perangkat.
Pegasus
dapat Mencuri Berbagai Data
Diketahui
bahwa Pegasus dapat mencuri berbagai data dari perangkat yang diretasnya.
Dilaporkan bahwa Pegasus dapat mencuri informasi berupa pesan-pesan yang
diterima melalui email, SMS, maupun aplikasi komunikasi, foto, riwayat browsing, daftar kontak, password, informasi
lokasi, dan data lainnya yang mungkin berada pada perangkat target.
Data-data
yang berhasil didapatkan kemudian dikirimkan pada sang peretas. Proses
pencurian data oleh Pegasus berlangsung dengan cepat tanpa meninggalkan bekas.
Olehnya, banyak pengguna yang tidak menyadari bahwa mereka telah berhasil
diretas oleh Pegasus.
Pegasus
dapat mengoperasikan perangkat
Ketika
dikatakan Pegasus berfungsi untuk memantau targetnya, maksutnya merupakan
memata-matai targetnya secara menyeluruh. Pasalnya tidak hanya mencuri
informasi penting, tapi Pegasus juga bisa memantau melalui kamera, dan micropohone.
Menurut
The Guardian, Pegasus dapat mengaktifkan kamera perangkat target dan
merekamnya. Tidak hanya itu, Pegasus juga bisa menyalakan microphone dan
merekam pembicaraan dari sebuah penggilan telepon. Yang mana,
informasi-informasi yang telah didapatkan dari aktivitas peretasan tersebut
dikirimkan pada pengirim Pegasus.
Dengan
semua kemampuan yang dimiliki Pegasus, menjadikannya sebuah spyware yang paling
canggih dan diwaspadai. Karenanya, setiap pengguna smartphone dihimbau untuk lebih berhati-hati pada saat
menggunakannya