Monday, August 2, 2021

5 Fakta yang Perlu Diketahui Tentang Spyware Pegasus

Teknologi memberikan dampak yang sangat besar pada kehidupan manusia terutama dalam berkomunikasi. Kemudahan yang ditawarkannya membuat teknologi dimanfaatkan untuk melancarkan kegiatan seperti berbisnis dan berorganisasi.

Namun seiring dengan perkembangannya yang semakin canggih, teknologi tidak hanya membawa dampak baik namun juga kerugian untuk manusia. Beberapa teknologi dibuat dengan sengaja untuk melakukan tindakan ilegal yang dapat merugikan suatu pihak dan menguntungkan pihak lainnya. Salah satu teknologi merugikan tersebut itu adalah spyware.

Apa pengertian dari Spyware?

Seperti namanya, spyware merupakan perangkat lunak yang diinstall secara diam-diam kepada suatu perangkat dengan tujuan untuk mengintai aktivitas targetnya. Aktivitas user seperti apa saja yang di browse di internet, mencuri informasi rahasia seperti kata sandi, lokasi, dan lain sebagainya dapat terekam oleh spyware yang terinstall.

Spyware adalah salah satu jenis malware, yang mana dibuat untuk mengakses dan merusak perangkat yang telah terinfeksi olehnya. Spyware dapat menginfeksi suatu perangkat dengan beberapa cara seperti lemahnya keamanan perangkat Anda, atau tidak sengaja terpedaya oleh teknik phising.

Itu lah yang membuat spyware berbahaya, tidak hanya memanfaatkan kelemahan keamanan suatu perangkat namun juga memanfaatkan ketidak hati-hatian penggunanya. Saat ini yang sedang ramai dibicarakan di berbagai negara adalah Pegasus.

Ketahui 5 Fakta Menarik Tentang Pegasus

Dilansir pada CNN, bahwa pada tahun 2019 terdapat 1.400 perangkat di 45 negara berhasil diretasoleh Pegasus melalui WhatsApp. 100 pengguna yang melaporkan perangkatnya terinfeksi oleh Pegasus adalah aktivis, jurnalis, pengacara, dan akademisi.

Dan pada akhir 2020 presiden perancis, Emmanuel Malcom, dilaporkan menjadi salah satu target yang perangkatnya berhasil disusupi Pegasus. Sejak saat itu, negara-negara mulai mewaspadai infeksi spyware tersebut, termasuk Indonesia.

Pemberitaan mengenai Pegasus mampu mencuri perhatian banyak orang di berbagai negara bahkan ditengah-tengah dominasi pemberitaan mengenai covid-19. Hal ini karena Pegasus dapat melakukan aktivitas pengintaian dan peretasan yang lebih canggih dibandingkan jenis spyware lainnya.

Untuk mengetahui lebih jauh tentang Pegasus simak penjelasan di bawah ini:

Pegasus Dikembangkan oleh Perusahaan Swasta Israel

Pegasus dikembangkan oleh NSO Group Technologies yang merupakan perusahaan teknologi asal Israel. Sebelumnya NSO sempat dibeli oleh perusahaan swasta America, namun pada tahun 2019 penemu NSO berhasil membelinya kembali.

Pengembangan Pegasus versi pertama diketahui pada tahun 2016, setelah percobaannya meretas ponsel iPhone salah satu aktivis kemanusiaan. Yang mana, kasus tersebut mengarah pada investigasi lebih lanjut tentang apa itu Pegasus dana pa saja yang bisa dilakukannya.

Pegasus dapat terinstall dengan “Zero-Click”

Untuk menginveksi suatu perangkat biasanya malware ataupun spyware menggunakan teknik spear-phising. Di mana target peretas harus meng-klik alamat website palsu, barulah malware dapat terinstall pada perangkat tersebut. Bahkan versi Pegasus pertama yang ditemukan masih menggunakan metode tersebut.

Namun, Pegasus versi terbaru ini tidak memerlukan hal tersebut. Pasalnya sebuah perangkat bisa tetap terinfeksi tanpa memerlukan target meng-klik link apapun. Menurut The guardian, Pegasus bisa masuk kedalam ponsel hanya dengan sebuah panggilan WhatsApp. Bahkan, jika target tidak mengangkat panggilan palsu tersebut, Pegasus tetap dapat menginfeksinya. Metode ini disebut juga denga zero click.

Memanfaatkan Celah Keamanan Sistem Operasi dan Aplikasi

Spyware Pegasus ini telah terbukti dapat menginfeksi sistem operasi Android maupun iOS. Tidak hanya itu, Pegasus juga dapat meretas melalui celah keamanan aplikasi komunikasi seperti WhatsApp dan iMessage. 

Pegasus memanfaatkan kerentanan “Zero-day” untuk dapat masuk kedalam perangkat. Kerentanan “zero-day” adalah suatu kecacatan yang dimiliki suatu perangkat yang berasal dari manufakturnya. Tidak hanya itu, Pegasus juga menggunakan bug yang ada pada aplikasi untuk meretas suatu perangkat.

Pegasus dapat Mencuri Berbagai Data

Diketahui bahwa Pegasus dapat mencuri berbagai data dari perangkat yang diretasnya. Dilaporkan bahwa Pegasus dapat mencuri informasi berupa pesan-pesan yang diterima melalui email, SMS, maupun aplikasi komunikasi, foto, riwayat browsing, daftar kontak, password, informasi lokasi, dan data lainnya yang mungkin berada pada perangkat target.

Data-data yang berhasil didapatkan kemudian dikirimkan pada sang peretas. Proses pencurian data oleh Pegasus berlangsung dengan cepat tanpa meninggalkan bekas. Olehnya, banyak pengguna yang tidak menyadari bahwa mereka telah berhasil diretas oleh Pegasus.

Pegasus dapat mengoperasikan perangkat

Ketika dikatakan Pegasus berfungsi untuk memantau targetnya, maksutnya merupakan memata-matai targetnya secara menyeluruh. Pasalnya tidak hanya mencuri informasi penting, tapi Pegasus juga bisa memantau melalui kamera, dan micropohone.

Menurut The Guardian, Pegasus dapat mengaktifkan kamera perangkat target dan merekamnya. Tidak hanya itu, Pegasus juga bisa menyalakan microphone dan merekam pembicaraan dari sebuah penggilan telepon. Yang mana, informasi-informasi yang telah didapatkan dari aktivitas peretasan tersebut dikirimkan pada pengirim Pegasus.

 

Dengan semua kemampuan yang dimiliki Pegasus, menjadikannya sebuah spyware yang paling canggih dan diwaspadai. Karenanya, setiap pengguna smartphone dihimbau untuk lebih berhati-hati pada saat menggunakannya

0 komentar: