Wednesday, September 1, 2021

6 Rekomendasi Web Server Paling Banyak Digunakan di 2021


Website memiliki peran penting dalam sebuah bisnis. Bagi sebuah perusahaan, website adalah wajah perusahaan itu sendiri. Karena itu, memiliki website berperforma cepat dan user-friendly adalah goal utamanya.

Agar sebuah website dapat beroperasi, maka dibutuhkan web server. Namun, Apa itu sebenarnya web server?

Web server adalah perangkat lunak yang berfungsi untuk menerima permintaan HTTP dan HTTPS dari web browser (Google Chrome, FireFox, etc.). Web server yang telah menerima permintaan HTTP dan HTTPS selanjutnya mengirimkan informasi atau data yang diminta dalam bentuk halaman website.

Web server sendiri ada dua jenis, dalam bentuk perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Keduanya selalu berkaitan karena memiliki fungsi yang berbeda.

Web server dalam bentuk software berfungsi untuk mengontrol data dan alur komunikasi sehingga bisa memproses permintaan web browser. Sedangkan, dalam bentuk hardware web server berfungsi untuk menyimpan data seperti HTML dokumen, file java script, gambar, dan file CSS Stylesheet.

Dalam artikel kali ini akan dibahas mengenai rekomendasi web server software menurut tingkat kepopulerannya di tahun 2021.

Rekomendasi Web Server Software untuk Website Anda

Beberapa pengguna website memilih menggunakan jasa hosting provider yang telah menyediakan web server untuk website mereka. Kelebihannya adalah, Anda tidak perlu memilih web server sendiri. Namun, kekurangannya Anda tidak bisa memilih web server mana yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Ada banyak web server yang bisa digunakan. Jika Anda memutuskan untuk memilih web server sendiri, berikut beberapa rekomendasi web server yang paling banyak digunakan di tahun 2021 berdasarkan survey yang dilakukan W3Techs. 

NGINX

NGINX menempati posisi pertama sebagai web server yang paling banyak digunakan di tahun 2021.

NGINX merupakan web server open source terfavorit sejak lama. NGINX dikenal sebagai web server yang ringan dan mampu bekerja optimal meskipun dengan traffic besar. Kelebihan tersebut didapatkan berkat pendekatan event-driven dan asynchronous. Kedua pendekatan tersebut membuat NGINX lebih bisa mengatur penggunaan resource secara efisien, dan mampu memproses request dengan lebih baik.

APACHE

Apache menduduki peringkat kedua, dengan pengguna sebanyak 31.4%, satu peringkat di bawah NGINX yang mencapai 34.1% penggunaan.

Masih oleh survey W3Techs, Apache sempat menduduki periingkat pertama pada tahun 2020. Yang membuat Apache unggul adalah konfigurasinya yang lebih mudah dibandingkan NGINX. Selain itu, Apache juga mengijinkan penggunaan lintas platform, serta memiliki perangkat lunak yang stabil dan handal.

CLOUDFARE

Sejak 2020, Cloudfare menjadi web server favorit ke 3. Tahun ini cloudfare mengungguli LiteSpeed dengan total penggunaan 19.6%.

Keunggulan utama Cloudfare sendiri adalah karena layanan web server ini bisa digunakan secara gratis. Cloudfare juga memungkinkan untuk menambah jumlah domain tanpa tambahan biaya. Selain itu, Cloudfare mengedepankan keamanan terutama dari serangan DDoS, dengan cara menyembunyikan IP address dari suatu web hosting, dan mengubah aspek web security.

LITESPEED

LiteSpeed menjadi web server paling banyak digunakan ke-4. LiteSpeed sendiri pada awalnya ditujukan untuk menjadi software pengganti Apache. Oleh karena itu, LiteSpeed memiliki format yang mirip dengan Apache.

Format yang dibuat seperti Apache tersebut membuat LiteSpeed mudah digunakan, karena format dan tampilannya yang sudah umum. Ditambah, LiteSpeed mempunyai resource control yang baik, jadi tidak memerlukan banyak hardware, sehingga bisa menekan biaya berlebih. Selain itu, LiteSpeed juga memiliki sistem keamanan yang baik serta komunitas yang cukup besar.

MICROSOFT-IIS

Seperti halnya namanya, Microsoft-IIS merupakan server yang digunakan untuk OS Windows. Biasanya, pengguna hanya menyebutnya IIS (Internet Information Server).

IIS mendukung oleh Bahasa .net, yang saat ini hanya bisa digunakan di IIS. Selain itu, IIS juga menggunakan teknologi Bandwidth Throttling yang bisa mencegah suatu aplikasi menggunakan bandwidth secara berlebihan. Dan juga, IIS bisa melakukan isolasi resource untuk aplikasi website yang dibuat, sehingga jika suatu aplikasi website emengalami masalah tidak akan merambah ke aplikasi website lainnya. Sayangnya, IIS hanya bisa dipakai untuk OS Windows saja.

NODE.JS

Node.js bukan lah sebuah web server seperti rekomendasi-rekomendasi sebelumnya. Node.js merupakan server-side Javascript yang sangat popular di dunia pemrograman.

Node.js bisa berjalan pada beberapa web server lain seperti NGINX dan Apache. Meskipun bukanlah web server, node.jd mempunyai modul web server. Sehingga, node.js bisa berjalan secara independent tanpa menggunakan web server. Hanya saja, Node.js ini hanya bisa dijadikan web server untuk node.js saja. Meskipun begitu, node.js bisa dijadikan opsi jika Anda telah menggunakannya untuk mengembangkan website maupun aplikasi.

Menentukan Web Server

Membangun website dan aplikasi merupakan hal penting yang harus dilakukan dengan banyak pertimbangan dan ketelitian tinggi agar bisnis berjalan lancar. Menentukan web server salah satu hal terpenting yang tidak boleh dilakukan sembarangan.

Karenanya mempunyai IT consultant yang siap membantu Anda dalam urusan IT akan sangat menguntungkan. Wowrack merupakan salah satu contoh perusahaan IT yang menyediakan layanan management atau managed service.

Dengan managed service Anda akan mendapatkan konsultasi secara professional dan personal sesuai kebutuhan Anda. Tidak hanya itu, Anda juga dapat mempercayakan management data dan keamanan data untuk cloud, hingga website dan aplikasi.

Hubungi sales@wowrack.co.id untuk mendapatkan informasi lebih lengkapnya.

0 komentar: