Tuesday, November 16, 2021

Data Masking Efektif untuk Keamanan Data? Cari Tahu Metode-Metodenya



Data masking merupakan salah satu metode yang digunakan untuk melindungi suatu data dengan cara menyamarkannya.

Sekarang ini ancaman cyber semakin meningkat dengan caranya yang semakin rumit. Mulai dari virus, Malware, Spyware dan lain sebagainya yang mengancam keamanan infrastruktur serta data sebuah perusahaan maupun organisasi.

Seperti yang kita tahu, data adalah aset berharga bagi setiap perusahaan dan organisasi. Hal ini dikarenakan data memuat informasi penting perusahaan seperti catatan finansial, data sensitif pelanggan, karyawan, hingga partner bisnis.

Karenanya kehilangan data bisa mengakibatkan kerugian besar secara finansial maupun non-finansial. Biasanya perusahaan harus menebus data yang telah diambil oleh penjahat siber dengan jumlah uang yang besar. Jika tidak, maka perusahaan tersebut tidak bisa mendapatkan datanya kembali.

Dan jika sebuah perusahaan kehilangan data, proses kerja perusahaan tentu akan sangat terhambat. Tidak hanya itu, perusahaan juga bisa merugi secara finansial dalam skala besar. 

Mengetahui bahwa data sangat penting dan banyak ancaman yang dapat membahayakannya, munculah banyak cara atau metode untuk melindungi data, salah satunya adalah data masking.

Apa itu Data Masking?

Data masking adalah proses memalsukan sebuah data berisikan informasi penting yang ditujukan untuk melindungi informasi sensitif data tersebut.

Data yang berisikan informasi asli di-copy dengan struktural yang sama persis namun dengan informasi yang berbeda atau palsu. Misalnya, sebuah rumah sakit memiliki data pasien yang berisikan informasi seperti nama, alamat, nomor ID, dan informasi lainnya yang ditulis secara berurutan. Saat dilakukan data masking, data pasien tersebut di-copy dalam format dan struktural yang sama, namun nama, alamat, dan nomor ID pasien dirubah menjadi informasi pasien fiktif yang tidak pernah ada.

Tujuan dilakukannya data masking adalah untuk memproteksi data dari penggunaan operasional perusahaan dengan tingkat keamanan yang minim. Biasanya perusahaan membutuhkan sebuah data dengan struktural dan format se-asli mungkin untuk melakukan kegiatan operasional seperti user-training, sales demo, ataupun uji coba software.

Mengekspose sebuah data penting client secara riil tentu akan menyalahi SOP keamanan sebuah perusahan. Data yang terekspose bisa dengan mudah dimanfaatkan orang-orang tidak bertanggung jawab. Hal ini kedepannya bisa merusak citra atau nama baik perusahaan terutama pada sistem keamanannya.

Teknik Data Masking

Data masking kerap dilakukan dengan beberapa teknik, seperti enkripsi data, pengacakan data, penukaran data, nulling, variansi nilai, dan substitusi data.

Enkripsi Data

Enkripsi data atau data encryption merupakan metode yang umum dilakukan untuk melindungi suatu data. Hingga sekarang, metode ini dirasa masih sangat efektif untuk mempersulit penjahat siber melancarkan aksinya.

Enkripsi data sendiri adalah sebuah proses di mana informasi sebuah data dirubah menjadi kode-kode berdasarkan algoritma enkripsi. Hanya yang memiliki kunci enskripsi yang bisa membuka dan membaca informasi asli data tersebut.

Karena itu, metode ini cukup menyulitkan attacker untuk mendapatkan data penting suatu perusahaan.

Pengacakan Data

Teknik ini sangat mudah dilakukan, caranya hanya dengan mengacak informasi pada data duplikat berdasarkan informasi data yang asli. Contohnya, sebuah data klien telah dicopy dan memiliki nomor ID asli 401567, pada data duplikat nomor ID akan diacak menjadi 560147. Jumlah angka dan karakter akan sama seperti informasi data asli, hanya saja peletakan nomornya yang diacak. Kekurangan dari teknik ini adalah hanya bisa dilakukan pada tipe data tertentu, dan kurang aman jika dibandingkan dengan enkripsi data.

Substitusi Data

Substitusi data adalah teknik yang paling sering digunakan pada data masking untuk kepentingan seperti demo, training, dan keperluan operasional perusahaan lainnya, di mana perusahaan memerlukan replika data yang sama persis namun tetap harus melindungi informasi riil yang ada.

Substitusi data adalah teknik memalsukan informasi sebuah data yang dibuat serealistik mungkin namun palsu. Misalkan saja, sebuah profil pengguna aplikasi menampilkan nama, tanggal lahir, dan alamat, pada data palsu akan dipasang nama, tanggal lahir, dan alamat palsu yang tidak pernah ada. Pengambilan informasi bisa dilakukan secara acak dari luar database dan disusun se riil mungkin.

Penukaran Data

Hampir sama dengan pengacakan data, penukaran data di sini dibuat dengan memanfaatkan data yang sudah ada pada database. Jika pengacakan data dilakukan dengan mengacak angka berdasarkan satu data riil, pada penukaran data dilakukan dengan menukar dan memadu padankan informasi yang ada pada data base.

Contohnya, ketika ingin masking informasi seperti nama klien, sebuah perusahaan mengambil satu kata sebuah nama pada beberapa pasien dan menjadikannya satu nama lengkap yang utuh. Data tersebut berasal dari informasi asli, namun tetap palsu karena jika digabungkan, klien dengan nama seperti itu tidak pernah ada.

Variansi Nilai

Seperti halnya pengacakan data, Variansi nilai hanya bisa dilakukan pada beberapa informasi tertentu saja, misalnya pada data harga barang yang telah dipurchase seorang pelanggan. Teknik ini dilakukan dengan cara memalsukan jumlah nilai asli dengan cara menampilkan nilai tertinggi atau nilai terendah data asli.

Misalnya seorang pelanggan telah melakukan beberapa kali pembelian, nominal setiap pembelian akan dipalsukan berdasarkan range tertinggi atau terendah nilai barang yang telah dibeli tersebut.

Nulling

Data yang di-masking dengan teknik ini akan tampak seperti hilang atau “null” ketika ada orang tanpa authority yang ingin mengaksesnya. Dengan begitu informasi sensitif di dalamnya akan aman dari penyalah gunaan yang mungkin terjadi. Namun, dengan memakai teknik ini maka data yang telah di-masking tidak bisa dipakai untuk kegiatan operasional perusahaan yang telah disebutkan sebelumnya.

Keuntungan Melakukan Data Masking

Tujuan utama data masking adalah untuk melindungi data asli pelanggan agar tidak terekspose ke publik. Bagi sebuah perusahaan, data masking merupakan metode yang sangat penting untuk dilakukan untuk memperketat keamanan data. Untuk lebih jelasnya, data masking memberikan keuntungan-keuntungan seperti:

  • Data masking melindungi data dari beberapa risiko seperti hilangnya data, permasalahan akun, dan kelengahan sistem keamanan perusahaan. 
  • Menyulitkan penjahat siber untuk mendapatkan data riil yang diinginkannya. 
  • Memudahkan aktivitas operasional perusahaan seperti percobaan software, software demo, sales demo, training, dan sebagainya.
  • Bisa digunakan sebagai sanitasi data. Ketika sebuah data dihapus normalnya masih akan meninggalkan jejak pada storage, dengan sanitasi data maka data yang telah dihapus akan digantikan dengan data palsu atau masked data.

 

Ada banyak sekali cara yang bisa dilakukan untuk melindungi data termasuk data masking ini. Untuk melindungi data penting perusahaan, ada baiknya berkonsultasi dengan ekspertis agar mendapatkan solusi terbaik sesuai dengan keadaan dan goal perusahaan.

Karena itu, jangan ragu untuk berkonsultasi secara gratis dengan ekspertis dari Wowrack Indonesia melalui sales@wowrack.com atau melalui live chat di website kami.

0 komentar: