Blog Wowrack

Sepintas Mirip, Ini Dia Perbedaan Mirroring dan Replikasi Database

Yosia     30 November 2021     Berita & Pembaruan / Blog Teknikal     0 Comments

Mirroring dan replikasi database merupakan suatu proses
penggandaan yang kerap dilakukan pada DBMS (Database
Management System
). DBMS sendiri adalah sebuah sistem yang ditujukan untuk mengelola
database. Tidak hanya mengolah, solusi keamanan data dari ancaman eksternal maupun
internal seperti backup dan disaster recovery juga termasuk di
dalamnya.

Dalam proses backup
ataupun pembuatan disaster recovery center,
Mirroring dan replikasi merupakan dua metode yang sangat umum digunakan.
Meskipun sama-sama proses menggandakan data, namun mirroring dan replikasi data
merupakan dua metode yang berbeda.

Secara garis besar, perbedaan mirroring dan replikasi data
terletak pada apa yang diduplikat, bagaimana, dan kemana hasil duplikat
tersebut di simpan.

Untuk lebih jelasnya, ada baiknya untuk menyimak penjelasan
mengenai mirroring dan replikasi database pada artikel ini.

Definisi
Mirroring Database

Mirroring adalah suatu proses menggandakan data yang
dilakukan dalam sekali waktu. Setiap data yang ada dalam database perusahaan digandakan
secara identik dengan data aslinya. Biasanya, hasil dari data mirroring di
simpan pada lokasi server yang sama maupun berbeda menjadikannya database baru
dengan konten data yang sama. Lokasi di mana data hasil mirroring disimpan
disebut dengan istilah mirror server.

Tujuan dilakukannya Mirroring data diantaranya adalah untuk meningkatkan
High Availability (HA) pada
infrastruktur perusahaan. Dengan begitu infrastruktur perusahaan akan mempunyai
kesempatan lebih tinggi untuk menghindari kerugian akibat server down, atau kegagalan
sistem, bahkan dari serangan siber.

Jika terjadi masalah pada database utama, maka perusahaan
dapat melakukan failover secara
otomatis ataupun manual pada mirror
server
. Meskipun dianggap membutuhkan biaya yang besar, mirroring database
menawarkan keuntungan-keuntungan yang mampu menghindarkan perusahaan dari
kerugian yang bernilai lebih besar. Keuntungan mirroring database diantaranya:

Solusi
Remediasi
jika database utama mengalami kegagalan. Perusahaan dapat dengan
segera memulihkan fungsi database dengan melakukan
failover ke mirror server.

Meminimalisir
Downtime.
Melakukan failover pada
mirror server memerlukan waktu yang relative lebih cepat daripada restore data
dari backup. Artinya, perusahaan tidak perlu mengalami downtime lama yang
merugikan.

Skalabilitas.
Menggunakan teknologi cloud, mirroring data akan selalu dapat memenuhi
kebutuhan
storage perusahaan tanpa
membutuhkan hardware ataupun ruang tambahan.

Mirroring data cocok digunakan untuk perusahaan yang
dituntut untuk bisa diakses selama 24 jam, seperti pada industry perbankan dan
badan kepemerintahan.

Definisi
Replikasi Database

Replikasi database ialah suatu proses penduplikasian infrastruktur
database beserta semua data yang ada di dalamnya secara menyeluruh. Proses
replikasi biasanya dilakukan secara berkala pada satuan waktu tertentu (e.g. setiap
15 menit, 30 menit, 1 jam, dst.). Proses penggandaan dilakukan secara identik
dan satu arah, dari primary site
(database utama) ke secondary site
(database kedua).

Jika Mirroring data bisa disimpan dalam lokasi yang sama,
replikasi data di simpan pada lokasi dan server yang berbeda. Tidak jarang
replikasi yang tersimpan pada secondary site
yang lokasinya jauh dari primary site
seperti luar kota, bahkan di negara yang berbeda.

Hal ini berhubungan dengan tujuan dilakukannya replikasi,
salah satunya yaitu untuk Disaster Recovery Plan. Jika suatu bencana terjadi pada site utama, secondary site yang
berlokasi jauh dari site utama tidak
akan terkena dampak yang sama. Perusahaan dapat langsung melakukan failover
pada secondary site, dengan begitu perusahaan tidak perlu
mengalami kerugian yang diakibatkan oleh downtime, kegagalan sistem, hingga serangan
siber.

Keuntungan yang bisa didapatkan dari replikasi database
adalah:

Meningkatkan
Ketersediaan Data.
Sama halnya dengan mirroring database, replikasi data
juga bisa memberikan High Availability bagi sebuah perusahaan. Kapanpun
primary site mengalami masalah, data
beserta infrastruktur database bisa langsung diakses kembali dengan melakukan
failover pada secondary site.

Mempercepat Akses Data. Bagi perusahaan
dengan banyak cabang terutama perusahaan multinasional, pengguna kemungkinan
mengalami
latency saat mencoba mengakses data lintas negara. Dengan
mereplikasi data dan meletakannya pada server model centralized namun tetap
menggunakan
shortest path (dalam negeri) maka dapat mempercepat proses
akses data.

Disaster
Recovery Plan (DRP).
Replikasi biasa digunakan pada solusi Disaster
Recovery sebagai salah satu bentuk
Business
Continuitiy Plan
(BCP). Dengan adanya DRP, perusahaan bisa berfokus pada
perkembangan perusahaan alih-alih pada keamanan data.

Baik proses mirroring ataupun replikasi dapat dilakukan
secara mandiri maupun menggunakan bantuan perusahaan penyedia layanan seperti
DRC ataupun BCP. Tentunya, jika menggunakan layanan pihak ketiga, perusahaan
bisa dengan mudah merasakan kelebihan yang ditawarkan dua metode penggandaan
tersebut.

Jika Anda membutuhkan perencanaan keberlangsungan bisnis
berupa disaster recovery, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui live chat atau menghubungi sales@wowrack.co.id.

Blog Wowrack Indonesia

Tinggalkan komentar



Dapatkan Konsultasi Gratis Untuk Bisnis Anda
Logo Wowrack Horizontal breathing space-02
Surabaya (Kantor Pusat)
Jl. Genteng Kali No. 8, Kel. Genteng,
Surabaya, Jawa Timur 60275
Indonesia

Jakarta (Kantor Penjualan)
Menara BCA Lt. 50 Unit 4546,
Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10310
Indonesia

© 2024 Wowrack dan afiliasinya. Hak cipta dilindungi undang-undang.