Thursday, December 23, 2021

Waspadai 10 Ancaman Keamanan Data dan cara Mengatasinya

10 Ancaman Keamanan Data

10 Ancaman Keamanan Data

Ancaman keamanan data selalu menjadi kekhawatiran utama bagi setiap orang yang memanfaatkan teknologi digital terutama pemilik suatu bisnis.

Bagaimana tidak, seiring pesatnya perkembangan teknologi, tingkat ancaman keamanan data pun ikut meningkat. Di Indonesia sendiri, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyatakan telah terjadi sebanyak 888.711.736 serangan siber pada 2 kuartal awal tahun 2021.

Selain kurangnya teknologi keamanan, keberhasilan kasus kejahatan siber juga didukung oleh rendahnya kewaspadaan masyarakat dalam penggunaan internet. Tidak heran, terjadinya percepatan transformasi digital memaksa setiap orang untuk terjun pada dunia digital agar dapat bertahan.

Terlebih untuk pemilik usaha yang baru memutuskan untuk go digital dan meninggalkan sistem bisnis konvensional. Mereka cenderung memiliki kewaspadaan yang rendah terhadap ancaman keamanan data yang mungkin terjadi.

Jika Anda salah satu di antaranya, Anda wajib mengetahui ancaman keamanan data apa saja yang ada dan bagaimana cara mengatasinya.

10 Ancaman Keamanan Data dan Solusinya

Virus

Virus merupakan ancaman keamanan data yang paling banyak diketahui oleh banyak orang. Tapi apakah Anda betul memahami apa itu virus dan cara kerjanya?

Virus atau yang biasa orang sebut dengan virus komputer merupakan salah satu jenis malware, yaitu perangkat lunak yang dirancang untuk merusak sistem dan jaringan atau mencuri data suatu perangkat yang terinfeksi.

Virus komputer sendiri adalah sebuah kode berbahaya yang bisa mereplikasi diri sendiri ke program atau perangkat lain. Seperti halnya virus pada manusia, virus komputer memerlukan inang berupa program atau perangkat untuk menempel.

Biasanya ketika virus berhasil mereplikasi diri ke program baru dia bersifat tidak aktif, karena itu banyak pengguna yang tidak menyadari bahwa program atau perangkat mereka terinfeksi. Meskipun tidak aktif, virus tetap bisa terus mereplikasikan diri dan menyebar ke program lainnya.

Virus akan aktif ketika pengguna menginstall atau mengaktifkan program yang terinfeksi. Ketika virus telah aktif, pemilik virus dapat mengambil alih kontrol komputer dan melakukan pencurian atau perusakan data.

Cara Menghindari infeksi Virus

Menginstall antivirus dan anti-malware merupakan cara yang paling efektif saat ini untuk menghindari serangan virus. Pastikan bahwa antivirus dan anti-malware yang Anda install memiliki lisensi resmi dan selalu terupdate. Antivirus dan anti-malware yang out-of-date tidak bisa bekerja maksimal dan berisiko menjadi inang yang aman bagi virus komputer.

Selai itu, pastikan setiap orang yang menggunakan sistem atau infrastruktur Anda memahami cara kerja virus dan apa saja yang bisa menyebabkan virus masuk ke sistem. Setiap orang wajib tahu kegiatan seperti asal klik pada link tidak dikenal atau pada iklan di internet dapat menjadi pintu masuk virus. Dengan begini, setiap orang akan lebih berhati-hati dan bisa bekerja sama untuk menciptakan infrastruktur yang aman.

Botnet

Botnet adalah sekumpulan perangkat yang terinfeksi virus di mana kontrol akan perangkat tersebut diambil alih oleh pemilik virus. Sebagai perumpamaan, perangkat yang menjadi botnet seperti halnya robot yang dikendalikan dari jarak jauh.

Jika perangkat Anda menjadi botnet, Anda tidak hanya akan kehilangan kendali atas perangkat yang mana bisa mengganggu proses bekerja, tapi perangkat Anda juga menjadi bagian dari kelompok yang melakukan tindakan ilegal dan menjadi ancaman keamanan data pengguna lain.

Adanya kegiatan-kegiatan ilegal yang biasa dilakukan oleh botnet adalah serangan DDoS (Distributed Denial of Service), email spam, dan lainnya.

Bagaimana Cara Menghindarkan Perangkat Menjadi Botnet?

Ada banyak cara yang bisa menjadi solusi kekhawatiran akan infeksi botnet ini, beberapa diantaranya adalah:

1. Memastikan OS perangkat dan setiap software yang terinstall di dalamnya selalu terupdate.

2. Mengimplementasikan anti-botnet tools untuk mendeteksi dan mem-block virus bot. Anti-botnet tools biasanya termasuk implementasi firewall dan antivirus. Dengan begitu Anda bisa mencegah virus bot masuk serta menghapus virus bot yang terlanjur berada pada sistem.

3. Secara aktif memonitor sistem jaringan. Dengan mencari dan mendeteksi kegiatan yang mencurigakan pada jaringa sistem infrastruktur perusahaan maka Anda bisa dengan cepat menemukan virus bot yang ada di dalam sistem dan segera mengatasinya.

4. Mengedukasi pengguna sistem agar lebih waspada saat berkegiatan di internet. Pastikan setiap pengguna memahami bahwa penting untuk tidak asal klik pada link atau lampiran email dengan source yang tidak terpercaya.

Serangan Drive-by Download

Apakah Anda pernah secara tidak sengaja mendownload file atau software ketika ingin mengakses suatu site? Begitulah bagaimana ancaman keamanan data yang berasal dari drive-by download bekerja. Anda dipaksa mendownload sesuatu ketika meng-klik link, iklan, atau lampiran email yang mana telah tersisipi oleh virus.

Secara singkat drive-by download adalah salah satu metode pelaku kejahatan siber untuk menginfeksi perangkat atau program. Pengguna tidak perlu menginstall atau membuka apa saja yang baru saja terdownload untuk mengaktifkan malware, karena mereka akan secara otomatis aktif menduplikasi diri dan menyebar.

Yang membahayakan dari drive-by download ini terkadang pengguna tidak menyadari telah tidak sengaja mendownload sesuatu. Dan oleh karenanya, mereka juga tidak sadar bahwa perangkat telah terinfeksi.

Cara Menghindari Serangan Drive-by Download

Dengan melihat bagaimana drive-by download bekerja, dapat disimpulkan bahwa cara terbaik untuk menghindarinya adalah dengan mengedukasi diri serta setiap orang yang mengakses sistem yang sama dengan tidak sembarangan mengakses situs website yang tidak dikenal atau mencurigakan. Namun, jika terlanjur terkena serangan ini, cara terbaiknya adalah dengan menginstall antivirus dan firewall untuk menghapus virus yang teranjur ada di dalam sistem perusahaan.

Phising

Phising adalah salah satu metode serangan siber yang membuat targetnya melakukan suatu aksi untuk mendapatkan data sensitive korbannya. Seperti namanya, cara kerja phising adalah dengan memancing korban untuk melakukan apa yang diinginkan pelaku seperti membagikan informasi penting, membagikan kontak, mendownload lampiran file yang berisi malware, atau membayarkan sejumlah uang.  

Biasanya pelaku phising menggunakan platform seperti email, SMS, atau aplikasi chat seperti whatsapp dan lainnya. berpura-pura sebagai orang yang kita kenal atau dari perusahaan tertentu yang menawarkan hadiah atau meminta bantuan. Namun tidak jarang juga yang seolah mengirim tagihan langganan suatu layanan dan lain-lain.

Dengan cara-cara yang terlihat normal seperti ini, banyak orang yang akhirnya terkena serangan phising. Mereka akan dengan sukarela meng-klik link yang diberikan pada email phising dan mengisikan data diri sensitif mereka sendiri. Di mana data yang telah tersubmit tersebut bisa digunakan untuk banyak hal termasuk untuk merugikan korbannya atau bahkan orang lain.

Cara Mengindari Phising

Meskipun sangat tricky, tapi cara untuk menghindari terkena serangan phising sangatlah simple. Cara yang paling efektif adalah dengan berhati-hati dalam membuka email, atau pesan dari platform manapun. Pastikan meneliti alamat atau nomor pengirim, domain website, serta lampiran file atau link. Jika lampiran file atau link sangat tidak relevan dan terlihat mencurigakan lebih baik tidak perlu dibuka maupun didownload.

Selain itu, hindari mendownload software atau aplikasi dari situs tidak resmi.

Serangan DDoS

Distributed Denial of Service atau DDoS merupakan sebuah serangan siber yang bertujuan untuk membuat suatu server ter-shut down. Pelaku DDoS mengirimkan request dan paket dalam jumlah sangat besar sehingga memberatkan beban kerja server korban dan memperlambat proses kerja, hingga memaksa server korban untuk menolak request dan paket asli dari user dan berakhir ter-shut down atau mati total.

Selain serangan malware atau virus, serangan DDoS ini juga terhitung yang paling sering terjadi pada suatu perusahaan. Sasaran DDoS sendiri diantaranya server, website, aplikasi, maupun webapp perusahaan.

Cara Menghindari DDoS

Adapun cara menghindari DDoS adalah dengan menyediakan kapasitas yang cukup besar untuk mengatasi lonjakan traffic yang tinggi sambil terus melakukan monitoring pada jaringan. Dengan begitu, jika terlihat ada aktivitas yang tidak biasa pada network akan segera ditemukan dan diatasi. Selain itu pastikan firewall Anda selalu dalam keadaan aktif dan ter-update.

Ransomware

Sama halnya dengan virus, ransomware adalah salah satu jenis malware yang bisa disematkan dalam lampiran email, aplikasi, external storage, dan file yang terdownload dari situs atau iklan tidak resmi.

Yang membuat ransomware berbahaya adalah cara kerjanya yang mensematkan kode enkripsi pada data yang tersimpan di perangkat korbannya. Kode enkripsi itu membuat pemilik data tidak dapat mengaksesnya. Agar dapat mengaksesnya kembali biasanya pelaku meminta uang tebusan yang tidak sedikit.

Cara Menghindari Serangan Ransomware

Beberapa solusi yang dapat diterapkan untuk menghindari serta menghadapi serangan ransomware adalah sebagai berikut:

1. Waspada terhadap lampiran, link, eksternal storage, dan situs yang tidak resmi.

2. menginstall dan terus mengupdate Firewall serta antivirus.

3. Pastikan telah membackup setiap data secara rutin agar jika ransomware berhasil masuk Anda hnaya perlu merestore tidak perlu membayarkan sejumlah uang pada pelaku.

4. Akan lebih aman jika perusahaan menyimpan data pada site dengan lokasi dan credensial yang berbeda untuk meningkatkan keamanan data.

Exploit Kits

Exploit kits adalah sebuah alat yang mempermudah seseorang tanpa kemampuan dan pengalaman dalam penulisan software untuk membuat dan mengkostumisasi malware yang mana nantinya akan di distribusikan. Exploit kits biasanya juga disebut dengan infection kit, crimeware kit, DIY attack kit atau malware toolkit.

Seperti jenis malware lainnya, malware yang dibuat dengan exploit kits bisa digunakan oleh pembuatnya untuk mencuri data, melakukan serangan DDoS, membuat botnet, dan berbagai tindakan ilegal lainnya. Cara infeksinya pun sama, yaitu dengan mensematkan malware pada lampiran email, link dan website yang tidak dikenal, data yang terdownload, maupun eksternal storage.

Cara Menangani Exploit Kits

Dikarenakan modus, dan cara kerja yang sama dengan malware lainnya, penanganan untuk ancaman keamanan data satu ini juga membutuhkan antivirus dan antimalware dengan versi terbaru. Melakukan monitoring network secara berkala juga perlu dilakukan untuk memaksimalkan keamanan. Serta karena beberapa exploit kits juga menggunakan metode phising, diharapkan utuk setiap pengguna tetap waspada terhadap site yang diakses maupun file yang didownload.

Serangan APT

Serangan Advance Persistence Threat atau yang disingkat menjadi APT adalah serangan cyber dengan target yang telah direncanakan sebelumnya alih-alih memilih korban dengan acak. Biasanya penyerang dengan khusus menargetkan enterprise atau organisasi besar seperti organisasi kepemerintahan dan lainnya.

Berbeda dengan malware pada umumnya yang sifatnya merusak, APT ditujukan untuk mencuri informasi dalam jangka waktu yang lama. Malware ini diprogram untuk sulit dideteksi guna mendapatkan informasi lebih banyak dalam waktu yang lama. Salah satu contoh dari APT ini adalah spyware seperti spyware unicorn yang sempat ramai diberitakan.

Bagaimana Cara Mengatasi Serangan APT?

Meskipun tidak bersifat merusak sistem, namun serangan APT ini tetap sangatlah berbahaya bagi targetnya. Bagaimana tidak, APT bisa saja mendapatkan semua informasi sensitif mengenai perusahaan maupun organisasi tersebut yang mana bisa digunakan untuk merugikan mereka dikemudian hari.

Cara yang bisa dilakukan untuk menghindari APT diantaranya:

1. Monitoring secara menyeluruh mulai dari infrastruktur hingga jaringan untuk mengidentifikasi keberadaan APT yang menyusup. Ciri-ciri keberadaan APT di dalam sistem dan jaringan adalah adanya aktivitas di database yang tidak biasa, seperti meningkatnya aktivitas operasi yang melibatkan database dengan jumlah besar, ditemukannya data, files, atau aktivitas user yang tidak biasa.

2. Menggunakan WebApp firewall untuk mendeteksi dan mencegah serangan malware yang berasal dari website aplikasi dengan mengawasi traffic HTTP.

3. Menggunakan layanan Security Operations Center atau SOC. Menggunakan SOC untuk sebuah malware bisa jadi terdengar berlebihan, namun untuk perusahaan dengan skala enterprise menjaga kerahasiaan informasi dan data menjadi hal wajib. Tim SOC tidak hanya akan membantu memonitor infrastruktur dan jaringan, tapi juga membantu dalam proses penyelesaian masalah keaman siber serta perencanaan penanggulngan vulnerability dan memperkuat keamanan infrastruktur perusahaan.

Malvertising

Malvertising adalah singkatan dari malware advertising. Pelaku Malvertising menginjeksikan kode berbahaya pada iklan atau halaman website resmi yang ada di internet. Biasanya kode tersebut akan mengarahkan pengguna ke halaman palsu yang terdapat malware di dalamnya.

Pengguna tidak perlu melakukan download atau klik apapun untuk terinfeksi, hanya dengan sampai pada halaman itu perangkat atau sistem pengguna sudah bisa terinfeksi.

Cara Menghindari Malvertising

Bagi pemilik website yang menerima advertisement akan lebih baik jika melakukan seleksi seperti memeriksa dokumen bisnis yang sah serta melakukan scan terhadap iklan untuk memeriksa apakah mengandung konten berbahaya.

Untuk pengguna internet, disarankan selalu berhati-hati saat klik suatu iklan dan memasang antivirus, antimalware, serta firewall untuk mencegah masuknya malware pada sistem.

Kesalahan Pengguna

Mempunyai serangkaian tools keamanan siber tentu sangat membantu untuk menghindarkan sistem dari ancaman keamanan data. Namun perlu diingat bahwa unsur human resource atau pengguna sistem juga berperan penting dalam keamanan data.

Banyak ditemukan organisasi atau perusahaan yang mengalami serangan siber akibat kelalaian pengguna sistem. Kurang memahami bagaimana cara menjaga keamanan lingkungan infrastruktur atau ketidak pedulian terhadap sekitar seringkali menjadi alasan utama.

Misalkan pengguna dengan sembarangan menyimpan password, atau sembarangan download dan mengakses website yang tidak aman. Tindakan seperti itulah yang memberikan kesempatan kepada penjahat siber.

Cara Mengatasinya

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko ancaman keamanan data akibat kesalahan pengguna, diantaranya;

1. Membatasi akses pada data-data tertertentu. Perusahaan harus menentukan limit akses pada data-data tertentu. Misalkan, hanya karyawan yang memiliki kepentingan yang bisa mengakses data customers.

2. Menetapkan SOP keamanan. Dengan adanya peraturan resmi yang secara tegas melarang tindakan membahayakan bagi keamanan sistem, karyawan dapat lebih berhati-hati dan tidak menyepelekan.

3. Memberikan edukasi secara berkala mengenai apa saja ancaman keamanan data dan cara menghindarinya.

4. Melengkapi tools keamanan seperti Firewall, antivirus, antimalware, dan sebagainya.

 

Dengan mengetahui 10 ancaman keamanan data di atas, Anda dapat lebih waspada terhadap strategi-strategi kejahatan siber yang mungkin selama ini tidak kita sadari. Meskipun banyak sekali ancaman keamanan data yang ada, Anda tidak perlu khawatir selama memiliki protokol keamanan siber.

Namun jika perusahaan Anda membutuhkan teknologi keamanan ekstra yang disupport oleh engineer professional, Anda bisa menghubungi tim kami kapanpun melalui sales@wowrack.co.id atau melalui fitur live chat pada website Wowrack Indonesia. 

0 komentar: