Di era ini, sudah bukan pemandangan yang asing lagi untuk kita menemukan perempuan yang aktif berkarir dalam dunia teknologi.
Mungkin
banyak yang mengira bahwa perempuan tidak begitu berkontribusi
dalam dunia teknologi. Namun faktanya, dari masa ke masa perempuan sudah ikut
serta dalam mengembangkan teknologi. Mulai dari inventor hingga yang sekarang
banyak kita temukan, yaitu perempuan yang memimpin atau menciptakan perusahaan teknologi.
Supaya
mengerti betul peran-peran perempuan dalam teknologi, ada baiknya kita mulai membahas
apa sih sebenarnya peran perempuan dalam penemuan teknologi itu?
Peran Perempuan Dalam Penemuan Teknologi
Tidak
banyak diketahui masyarakat luas, perempuan sebenarnya juga turut andil dalam
penciptaan teknologi. Beberapa wanita hebat yang memiliki peran besar dalam
terciptanya teknologi adalah:
Ada Lovelace: Programmer Pertama
Ada
Lovelace merupakan tokoh penting dalam sejarah perkembangan ilmu teknologi,
sains, dan matematika. Bagaimana tidak, Lovelace disebut-sebut sebagai pencipta
Bahasa pemrograman pertama di dunia.
Perempuan
dengan nama asli Augusta Ada Byron ini lahir di London, Inggris pada tahun
1815. Beliau telah akrab dengan matematika sejak umur 4 tahun. Keahlian dan
ketertarikannya ini berasal dari ibunya yang merupakan seorang matematikawan
Pada umur
12 tahun Lovelace telah mampu menuliskan buku mengenai teknik mesin yang
berjudul “Flyology”, sebuah buku tentang rencana pembuatan peralatan terbang.
Minatnya terhadap teknik mesin ini muncul setelah beliau melihat mesin Jacquard
pertama yang diciptakan pada tahun 1801.
Pada saat
Lovelace menginjak 17 tahun, beliau untuk pertama kalinya bertemu dengan
Charles Babbage. Benar, Charles Babbage merupakan tokoh yang dikenal sebagai
Bapak Komputer.
Pada saat
itu, Babbage sedang mengembangkan mesin penghitung otomatis (kalkulator) yang
merupakan cikal bakal komputer. Alih-alih membuatnya sendiri, Babbage menerima
banyak bantuan dari Lovelace dalam pengembangan bahasa pemrograman yang
digunakan oleh mesinnya. Lovelace berhasil menciptakan bahasa komputer pertama
kali yang menggabungkan antara angka dan Bahasa.
Untuk
menghormati jasa Lovelace, Amerika menetapkan hari Lovelace Day.
Hedy Lamarr: Penemu Teknologi WiFi Pertama
Bagi
beberapa orang wajah dan nama Heddy Lamarr mungkin tidak asing. Hal ini bukan
lah sesuatu yang aneh, pasalnya Hedy Lamarr adalah seorang aktris ternama pada
masanya. Bahkan, Lamarr mendapatkan julukan sebagai wanita paling cantik di
dunia perfilman.
Tapi siapa
sangka kalau wanita cantik ini merupakan ilmuwan berjasa yang menemukan cikal
bakal teknologi WiFi.
Lamarr
lahir di Vienna, Austria pada tahun 1914. Sejak kecil Lamarr tertarik dengan
dunia mesin dan juga dunia seni. Ia memperoleh bakat seninya dari sang ibu yang
merupakan seorang pianis.
Pada tahun
1932, Hedy Lamarr memutuskan untuk berkarir pada perfilman Hollywood. Tapi
nampaknya kehidupan Hollywood tidak membuatnya puas. Ia merasa tidak nyaman
bisa hidup tenang saat banyak hal yang sedang terjadi (Perang Dunia II).
Lamarr
kemudian bertemu dengan George Antheil, seorang pianis yang memiliki
ketertarikan dan semangat yang sama dengannya. Lamarr yang memiliki pengetahuan
tentang seluk beluk amunisi serta persenjataan dari pernikahan sebelumnya, dan
Antheil yang pernah bereksperimen dengan kendali otomatis instrumen, kerap
melakukan diskusi dan berhasil menciptakan “sistem komunikasi rahasia”
Penemuan
tersebut mampu memanipulasi frekuensi interval tidak teratur saat menerima atau
melakukan transmisi. Lamarr dan Antheil menggunakan piano roll serta 88 tuts
piano untuk mengacak sinyal pada kisaran 88 frekuensi. Itulah awal mula
frekuensi hoping ditemukan.
Temuan ini
kemudian menjadi cikal bakal teknologi Bluetooth, WiFi, dan GPS. Meskipun hak
paten penemuannya sempat menerima penolakan, namun akhirnya penemuannya diakui
dan dihargai juga pada tahun 1997.
Penemuan-penemuan
dari kedua perempuan di atas tidak hanya memberikan efek besar pada
perkembangan teknologi tapi juga menginspirasi banyak perempuan lainnya.
Berkat
Lovelace dan Lamarr, banyak perempuan-perempuan hebat lainnya yang juga
memberikan pengaruh besar pada perkembangan teknologi.
Perempuan-Perempuan yang Berperan Dalam Perkembangan Teknologi
Jika
membicarakan perempuan yang berpengaruh dalam dunia teknologi, maka tidak cukup
hanya dengan menyebutkan Ada Lovelace dan Hedy Lamarr. Masih banyak
perempuan-perempuan hebat yang bisa dijadikan motivasi bagi perempuan di
seluruh penjuru dunia, mereka adalah Marissa Mayer, Safra Catz, dan Gwynne
Shotwell.
Marissa Mayer
Marissa
Mayers merupakan seorang wanita yang menjadi engineer pertama Google. Mayers
bahkan termasuk salah satu dari 20 pegawai pertama Google. Artinya, Mayers turut
membangun kesuksesan Google dari awal sampai pada titik di mana Google
digunakan semua orang.
Selama 13
tahun bekerja untuk Google, Mayers telah berjasa dalam pengembangan Google
Search, Google Images, Google Maps, Goole Product Search, Google Toolbar,
iGoogle, dan Gmail. Marissa Mayers juga ikut andil dalam perancangan tampilan
laman utama pencarian google.
Setelah
hengkang dari Google, Mayers menerima tawaran untuk menjadi CEO dari Yahoo!
Inc. Meskipun tidak berjalan lancer saat menjabat CEO Yahoo!, Mayers tetap
semangat untuk bergelut di dunia teknologi. Hingga pada tahun 2020 ia
mendirikan perusahaan teknologinya sendiri yaitu Sunshine (Lumi Labs).
Karena
kiprahnya di dunia teknologi ini, Marissa Mayers menduduki posisi ke 55 The
World’s Most Powerfull Women 2016 versi Forbes.
Safra Catz
Safra Catz
merupakan CEO dari salah satu perusahaan teknologi raksasa yaitu Oracle
Corporation. Mengawali karirnya sebagai seorang banker, Safra Catz memutuskan untuk switch career dan terjun ke dunia teknologi. Catz mulai bergabung
dengan Orale pada tahun 1999.
Ia ditunjuk
sebagai CEO pada tahun 2014 setelah 15 tahun menjadi bagian dari Oracle. Selama
15 tahun itu, ia ikut andil dalam pertumbuhan pesat Oracle. Ia berhasil membantu
Oracle dalam proses 130 akuisisinya.
Kerja keras
Catz membuatnya berada pada urutan ke 19, The World’s Most Powerful Women versi
Forbes.
Gwynne Shotwell
Perempuan
asal AS yang lahir pada tahun 1963 ini merupakan seorang pebisnis dan engineer. Ia dikenal luas sebagai
pemimpin dari perusahaan transportasi luar angkasa swasta, SpaceX.
Ia ditunjuk
sebagai COO dari SpaceX karena kerja kerasnya dalam mensukseskan proyek Falcon
1 yang merupakan proyek pertama dari SpaceX. Shotwell berperan penting dalam
keberhasilan 50 peluncuran Falcon yang meraup revenue hingga 5 Trilliun Dolar
AS.
Di bawah kemimpinan Shotwell SpaceX menjadi perusahaan transportasi luar angkasa swasta pertama yang meluncurkan 2 astronot ke orbit bumi.
Perempuan Indonesia dalam Teknologi
Meskipun
semua perempuan yang disebutkan di atas berasal dari negara-negara barat, bukan
berarti Nusantara tidak mempunyai perempuan-perempuan hebat yang berkiprah
dalam dunia teknologi.
Di
Indonesia juga mulai banyak perempuan yang berani terjun ke dunia teknologi terutama
untuk generasi mudanya. 3 dari perempuan hebat Indonesia itu adalah Alamanda
Shantika, Anantya Van Bronkhorst, dan Shinto Nugroho.
Alamanda Shantika
Nama
Alamanda Shantika kerap terdengar di setiap diskusi mengenai Start Up. Bagaimana
tidak, Alamanda adalah salah satu dari pendiri Gojek dan juga Binar Academy,
sebuah lembaga pendidikan di mana generasi muda bisa belajar coding.
Alamanda
sendiri mengaku memiliki ketertarikan pada matematika sejak kecil. Di umurnya
yang ke 14 ia sudah bisa mulai mempraktikan coding untuk membangun blog
pribadinya.
Saat
bergabung dengan Gojek, ia mendapat motivasi besar dari sang founder yaitu
Nadiem Makarim. Menurut Alamanda, Nadiem membuatnya tidak hanya mendirikan
Start Up sendiri tapi membangun kesadaran masyarakat luas untuk mulai membangun
Start Up-Start Up lainnya.
Dengan
gagasan itu, ia mulai mendirikan Binar Academy untuk membentuk generasi muda
yang akrab dengan dunia digital terutama coding, dengan harapan mereka bisa
menciptakan lingkungan Start Up yang diimpikannya.
Anantya Van Bronckhorst
Bagi
pembaca yang telah lama berkecimpung di dunia digital, nama Think.Web mungkin
sudah tidak asing lagi. Think.Web adalah perusahaan digital yang membantu
clientnya dalam membangun website, perusahaan digital yang telah berkembang
pesat ini ditemukan oleh Anantya Van Bronckhorst.
Anantya
membangun Think.Web pada tahun 2005, setelah sebelumnya sudah mulai terjun di
dunia digital dalam pembuatan website padan tahun 2002-2004.
Ia memulai Think.Web hanya dengan 6 orang, di bawah kemimpinannya kini Think.Web telah memiliki lebih dari 90 pegawai dan banyak sister company seperti Digify, inmotion, TalkLink, dan sebagainya.
Shinto Nugroho
Shinto
merupakan Kepala Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah di salah satu perusahaan
teknologi raksasa dunia yaitu Google. Sebagai perwakilan dari Google dan
Indonesia, Shinto kerap menjadi penengah dan mediator untuk menyampaikan
keinginan dari kedua belah pihak.
Sebelum
bergabung dengan Google, Shinto pernah menjadi staf kementrian pariwisata dan
Ekonomi Kreatif. Menurutnya Indonesia mempunyai banyak potensi pada SDM nya. Shito
berharap kedepannya, akan lebih banyak lagi perempuan Indonesia yang terlibat
dalam perkembangan teknologi.
Sebenarnya
masih banyak perempuan-perempuan hebat lain yang juga turut berperan dalam
dunia teknologi. Namun, dengan membaca mengenai 8 tokoh perempuan berpengaruh
dalam perkembangan teknologi di atas, semoga dapat menginspirasi Anda semua
untuk lebih berani dan semangat berkiprah di dunia teknologi.
Ikuti terus
informasi-informasi seputar teknologi di blog Wowrack Indonesia, atau Anda juga
bisa mendapatkan informasi dengan melihat kanal Youtube kami.
0 komentar: