Kiat-kiat Mengambil Keputusan Untuk Disaster Recovery

Img: Wowrack

Surabaya (Wowrack) – Bisnis di wilayah Asia pasifik saat ini mengalami peningkatan dalam
penggunaan cloud hal ini dikarenakan keinginan untuk merampingkan
penyimpanan offsite. Pengunaan cloud ini meningkat dengan sangat
signifikan. Dari prediksi Gartner, jumlah pengeluaran untuk cloud di
wilayah Asia Pasifik  akan mengalami kenaikan hingga USD12,9 juta pada
tahun 2019 mendatang.

Setelah cloud ini hadir dalam bisnis, teknologi ini ibarat sebuah obat yang dapat membuat perusahaan lebih meringankan beban pengeluaran untuk penyimpanan data. pengunaan cloud ini dapat memiliki manfaat ganda yang akan dirasakan oleh perusahaan. Keuntungan itu adalah mengurangi kebutuhan akan perangkat keras, perangkat lunak dan pengunaan jasa tenaga fisik di kantor.

Akan tetapi, seorang ahli IT terus mengingatkan akan risiko yang dapat terjadi karena masalah keamanan yang dapat menghantui cloud.

Menurut survei IDC, semakin banyak pengguna cloud, maka masalah keamanan akan menjadi titik yang paling rentan bagi data perusahaan. Bukan hanya itu, masalah-masalah lain juga akan timbul seperti halnya ketika terdapat down server yang tidak terduga, bencana alama maupun bencana yang terjadi akibat kesalahan manusia.

Risiko-risko tersebut membuat perusahaan harus benar-benar memikirkan backup data. karena, saat semua bencana ini data yang sudah dibackup dibeberapa tempat lain menjadi sebuah Disaster Recovery data yang akan menjadi kemudahan bagi perusahaan untuk memulihkan semua data.
Berikut adalah beberapa kita-kiat yang bisa diambil sebelum benar-benar memanfaatkan backup data untuk Disaster Recovery (DR).

1. Mulailah dengan menganalisa risiko
Sebelum terjun kedalam perencanaan Cloud Disaster Recovery, organisasi atau perusahaan harus mengambil langkah mundur dan memulai untuk menganalisis risiko. Risiko yang bisa terjadi akibat bencana alam, downtime, kesalahan manusia atau aplikasi dari penyedia SaaS yang tiba-tiba mengalami masalah.

2. Lakukan pengujian dengan rutin
Terlepas dari semua solusi yang ditawarkan oleh Disaster Recovery, pengujian menyeluruh secara berkala harus tetap dilakukan. Perusahaan harus bisa melakukan pengujian terhadap pemulihan-pemulihan data. Hal ini dilakukan agar benar-benar dapat memastikan bahwa pemulihan data bisa berjalan dengan baik. Sehingga, apabila terjadi suatu masalah di kemudian hari, Anda dapat mengembalikan data dengan mudah.

3. Memiliki sebuah rencana “restore to any”
Mengapa harus ada rencana ini? ini sebenarnya adalah salah satu cara dimana ketika semua mengalami kerusakan, Anda maih memiliki satu tempat dimana dari satu tempat ini, Anda dapat merecovery semua data untuk semua tempat.

4. Risiko keamanan
Dalam dunia IT khususnya Disaster Recovery, keamanan data dan keamanan dari penyedia layanan. Kemanan data ini tidak lain karena disaster recovery ini berhubungan dengan internet yang bisa saja apabila penyedia Anda tidak dapat memberikan keamnan data Anda bisa-bisa data Anda hilang atau tersebar. oleh karena itu, pastikan Anda telah memilih penyedia layananan yang benar-benar terpercaya.

Itulah beberpa kiat yang bisa dilakukan sebelum benar-benar memilih penyedia cloud Anda. Pada dasarnya disaster recovery ini dapat dengan mudah di akses oleh semua orang dan disaster recovery ini dipilih oleh perusahaan sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Pentingnya backup data ini juga dilakukan oleh salah satu organisasi yang mengkampanyekan hari backup dunia pada 31 Maret mendatang. Wowrack percaya bahwa klien-klien Wowrack juga penting, dan kami mengajak Anda berdiskusi dengan kami mengenai pelayanan disaster recovery yang kami miliki. Hubungi kami sekarang juga dengan mengunjungi halaman ini. (ulum/wwrk)

source

Blog Wowrack Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories

See More

Latest Article

Optimalkan kinerja bisnis sesuai kebutuhan Anda dengan layanan fleksibel Wowrack