Tool yang masih berkibar dan ampuh untuk menaikkan penjualan adalah email marketing. Marketer harus bisa memanfaatkan tool yang satu ini. Kenyatannya masih banyak marketer yang belum bisa memaksimalkan tool ini, sehingga goal yang diharapkan tak kunjung tercapai.
Banyak sebab hal ini bisa terjadi, misalnya kurangnya follow-up dengan telpon, mengirim email hanya beberapa kali-tidak ada lanjutan email, kurang menariknya subjek email, dan lain-lain.
Sebuah statistik tentang follow-up menunjukkan bahwa keberhasilan sebuah penjualan 2% didapatkan pada kontak pertama, 3% pada kontak kedua, 5% pada kontak ketiga, 10% pada kontak keempat, dan 80% pada kontak kelima sampai dengan keduabelas.
Kesalahannya, 48% sales tidak melakukan follow-up setelah kontak pertamanya. Hanya 25% sales yang melakukan kontak kedua tapi kemudian berhenti setelahnya, dan cuma 12% sales yang mengontak prospeknya sebanyak 3 kali.
Keberhasilan dari sebuah penjualan adalah follow-up. Semakin Anda sering melakukan follow-up maka tingkat keberhasilannya semakin besar. Jangan hanya sebatas mengirimkan email lalu berhenti tanpa follow-up.
Perlu diingat juga, Anda perlu mengirim email berulang (email berseri) terhadap calon prospek Anda. Tujuanya sebagai pengingat, tentu dengan subjek email berbeda dan lebih menarik.
Lalu, bagaimana cara mengirimkan email secara massal tapi Anda tetap masuk ke inbox serta tidak di-banned? Berikut tipsnya:
Menggunakan Software Email
Untuk mengirimkan email secara massal diperlukan software email. Anda tidak bisa melakukannya dengan layanan dari email Google atau Yahoo karena mereka membatasi pengiriman email setiap harinya.
Jika memaksakan, maka email Anda akan masuk spam dan IP Anda pun di-banned. Saat ini banyak sekali software email yang bisa Anda pilih dan gunakan, diantaranya: Mulxim, Netcore, MailChimp, iContact, dan
Constant Contact.
Fitur-fitur dari setiap layanan email tersebut berbeda-beda dengan bujet yang berbeda pula. Sebelum memutuskan untuk menggunakan software tersebut ada baiknya manfaatkan layanan free trial terlebih dahulu. Dengan begitu Anda benar-benar tahu kelebihan software tersebut dan cocok dengan bujet Anda tentunya.
Salah-satu fitur dari software email yang dirasa mumpuni adalah bisa melacak siapa saja yang membuka email Anda, berapa lama dia membuka email, serta bisa menargetkan pengiriman hanya kepada level jabatan tertentu (segmentasi email).
Anda juga bisa mengetahui berapa banyak yang mengklik link yang Anda sertakan di body email. Semua hal tersebut Anda bisa dapatkan di laporan analisisnya.
Mendapatkan Database Email
Hal yang paling penting adalah Anda harus mempunyai database email. Untuk apa Anda berlangganan software email kalau Anda sendiri tidak punya database email. Idealnya Anda harus mempunyai database minimal sebanyak 10.000 list email untuk pertama kalinya.
Ada banyak cara untuk mendapatkannya, antara lain melalui; menu kontak di website Anda, email subscription, media sosial (Twitter, Facebook, LinkedIn), dan yang paling cepat adalah dengan cara membelinya.
Cara terakhir ini memang cepat dan mudah, namun Anda harus melakukan screening terlebih dahulu sehingga email yang Anda butuhkan sesuai dengan target pasar Anda. Biasanya dari 50.000 email yang Anda beli, hanya 10.000 email yang bisa Anda dapatkan sesuai dengan keinginan.
Melakukan Jadwal Pengiriman Email
Kelebihan dari software email salah satunya adalah bisa melakukan pengiriman email secara terjadwal. Dengan begitu Anda tidak bersusah payah membuat dan melakukan pengiriman email secara rutin, terlebih email berseri. Anda hanya perlu membuat jadwal pengiriman email secara berkala.
Tidak disarankan mengirimkan email setiap hari. Idealnya pengiriman dilakukan sebanyak satu kali dalam seminggu. Anda tinggal memilih harinya saja. Biasanya orang akan membuka emailnya pada hari Rabu dan Kamis. Pada hari Jumat Anda dapat melakukan follow-up dengan menelepon.
Selain menjadwal pengiriman email, tentu hal utama yang harus Anda buatkan adalah isi email tersebut. Tentukan subjek email yang menarik dan tidak terlalu panjang, kemudian buat isi email yang tidak berbelit dan tidak penuh kalimat pengantar.
Jika ingin memberikan penawaran/sales, sebaiknya menggunakan gambar yang terpasang di body email (tidak berupa attachment), sertakan juga link yang bisa diklik oleh si penerima email. (Marketing.co.id)