Img: Oxford University |
Surabaya (Wowrack) – Dalam dunia digital saat ini, kebutuhan Internet Cepat sudah menjadi kebutuhan primer. Beberapa waktu lalu, menteri Telekomunikasi sudah mengusulkan 4G dibangun dikembangkan di Indonesia. Peningkatan ini pun di terima dengan baik oleh Netizen Indonesia. Namun, di Oxford University saat ini sedang mengembangkan Li-Fi untuk koneksi internet super cepat.
Saat ini, koneksi internet masih berkutat pada Wi-Fi yang bisa memberikan koneksi hingga 7Gbps. Dan para peneliti di Oxford ini sudah melakukan percobaan pada koneksi buatan mereka yang diberi nama Li-Fi tersebut.
Li-Fi adalah koneksi internet yang menggunakan cahaya sebagai medium pengantar data. Di mana Cahaya sebagai medium pengantar data pada kabel serat optik, diambil, diperkuat, kemudian di pancarkan pada device secara nirkabel hingga cahaya tersebut berperan sama seperti halnya jaringan wi-Fi.
Seperti informasi yang di dapat dari IEEE Spectrum, Li_Fi berhasil mentransfer data hingga mencapai 100 Gbps. Kecepatan ini meningkkat berlipat-lipat dibandingkan dengan kecepatan wi-fi saat ini.
Akan tetapi, Li-Fi masih memiliki kelemahan. Perangkat Li-Fi tidak dapat di pindah-pindah. Semisal, perangkat Wi-Fi bisa terkoneksi hingga 10 lantai, Li-Fi hanya bisa memberikan koneksi pada device yang berada langsung di sekitar perangkat.
Cara kerjanya sama halnya dengan Infra red jika Anda masih ingat perangkat ini pada saat hanphone belum menggunakan Bluetooth. Namun, Anda tidak perlu khawatir, karena para peneliti dari Oxford University serta University College sedang mengembankan agar Li-Fi bisa mengkoneksikan internet dalam ruangan dan juga membuat sambungan.
Saat ini LiFi mungkin tidak bisa menjadi pengganti Wi-Fi. Akan tetapi dengan potensi kecepatan tersebut. Para pengembang dan peneliti berharap agar teknologi ini bisa di manfaatkan di masa yang akan datang untuk mendukung aplikasi lain. (Ulum/wwrk)