Wednesday, July 28, 2021

5 Hal yang Diperlukan untuk Mengamankan Infrastruktur Cloud

Peningkatan minat pemilik usaha di Indonesia pada cloud computing harus diimbangi oleh pengetahuan mengenai cara mengamankan infrastruktur dengan benar.

Sama halnya dengan perangkat fisik yang mempunyai ancaman kehilangan data, cloud computing juga memiliki resiko yang sama. Hanya saja ancaman kehilangan data pada cloud computing bukan diakibatkan hilang atau rusaknya perangkat, namun karena serangan siber. 

Ancaman serangan siber selalu mengikuti perkembangan teknologi. Semakin canggih perkembangan teknologi maka semakin beragam dan rumit juga strategi serangan sibernya.

Di Indonesia sendiri kasus kejahatan siber terus meningkat, tercatat terdapat 448 juta kasuskejahatan siber pada periode Januari-Mei 2021. 177 kasus terjadi hanya pada bulan mei saja, di mana angka tersebut jauh lebih banyak di bandingkan bulan sebelumnya yaitu April dengan 115 kasus.

Serangan siber tersebut dialami oleh segala instansi, kepemerintahan maupun swasta. Serangan cyber yang mendominasi adalah malware, diikuti oleh serangan aktivitas Trojan, dan kebocoran informasi dan data.

Tapi bagi Anda yang baru saja menggunakan cloud tidak perlu khawatir. Ada beberapa cara selain menginstall Anti-virus untuk mengamankan infrastruktur cloud Anda.

5 Hal untuk Mengamankan Infrastruktur Cloud

Mempunyai cloud yang bekerja dengan maksimal untuk mensupport kinerja perusahaan adalah goal utama setiap pengguna cloud. Kelancaran aplikasi di dalamnya dapat sangat mempengaruhi produktivitas perusahaan.

Untuk menjaga performa baik cloud, diperlukan sistem keamanan yang dapat menghindarkan infrastruktur cloud Anda dari ancaman serangan siber. Simak 5 cara untuk mengamankan infrastruktur cloud Anda

Memasang Firewall

Firewall adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengamankan server cloud Anda ancaman siber yang tersebar di jaringan internet. Seperti namanya, cara kerja firewall bisa dibayangkan seperti sebuah tembok api yang menjaga keamanan server cloud beserta data Anda. Dengan firewall Anda dapat mengkontrol aktivitas traffic dan data yang keluar masuk jaringan Anda.

Firewall memiliki 2 jenis yaitu hardware dan software. Contoh firewall berbasis hardware atau perangkat keras adalah router. Agar bisa bekerja, router harus dikonfigurasi terlebih dahulu. Setelah itu router akan menjadi pembatas antara server cloud dengan jaringan luar, dengan cara memfilter dan menentukan packet atau data apa saja bisa keluar dan masuk server Anda.

Sedangkan firewall berbasis software biasanya berbentuk aplikasi atau fitur tambahan sebuah anti-virus. Firewall ini umum digunakan oleh pengguna komputer dan internet di mana pun. Anda hanya perlu menginstallnya pada komputer atau cloud Anda untuk mulai menggunakannya. Firewall berbasis software biasanya bisa melindungi infrastruktur cloud Anda dari virus Trojan maupun Worm.

Secara garis besar fungsi Firewall adalah melindungi cloud dan data di dalamnya dari serangan penjahat siber dan pengguna tidak dikenal. Firewall juga dapat mem-block pesan maupun konten yang tidak diinginkan, memonitor bandwidth dan lain sebagainya.

Menggunakan SSH-Keys

SSH merupakan kepanjangan dari Secure Shell, sebuah protokol keamanan jaringan yang menggunakan teknologi kriptografi. SSH digunakan untuk memastikan keamanan komunikasi dan proses transfer data dari ancaman kejahatan siber seperti pencurian data, identitas, dan aktivitas peretasan lainnya. Untuk itu, menggunakan SSH-keys sangat direkomendasikan untuk pengguna cloud.

SSH mengijinkan Anda untuk memodifikasi dan mengontrol sebuah perangkat secara remote atau jarak jauh. Sebagai media transfer data yang aman, SSH-Keys menggunakan teknologi enkripsi untuk menyediakan akses yang aman pada saat user login pada server Anda. SSH keys menyediakan dua jenis autentifikasi yaitu private dan public keys, private key adalah auntentifikiasi yang bersifat rahasia hanya untuk user, sedangkan public key boleh untuk dibagikan.

Setiap autentifikasi, termasuk autentifikasi password menggunakan teknologi enkripsi. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan keamanan. Seperti yang diketahui, serangan siber saat ini dapat bekerja dengan cara yang lebih rumit. Peretas dapat mencoba berkali-kali mengakses server Anda terutama jika server mempunyai alamat IP publik, dengan cara terus mengkombinasikan kata sandi hinga ditemukan yang tepat.

Dengan teknologi kriptografi yang menggunakan 3 sistem enkripsi, yaitu simetris, asimetris, dan hashing, yang dimiliki SSH, membuatnya memiliki sistem keamanan yang lebih rumit untuk diretas. Sehingga Anda tidak perlu cemas akan kehilangan data dikarenakan serangan siber.

Menggunakan VPN

VPN atau Virtual Private Network adalah teknologi yang berfungsi untuk mengamankan koneksi internet yang digunakan. Seperti namanya, VPN mengijinkan penggunanya untuk mengakses internet secara private dengan mengubah jalur koneksi dan menyembunyikan pertukaran data yang terjadi.

VPN awalnya digunakan bagi perusahaan-perusaahan saja untuk mengakses internet dengan aman, namun sekarang setiap orang bisa menginstall VPN pada perangkat mereka. Secara mendasar, VPN mengkoneksikan perangkat (PC, Smart Phone, etc.) ke perangkat yang terhubung dengan internet di tempat lain, dan mengijinkan kita menjelajah menggunakan jaringan perangkat lain tersebut.

Fungsi VPN pada infrastruktur cloud pun hampir sama. VPN membantu penggunanya untuk menciptakan network yang aman dengan menciptakan dua jaringan yaitu private dan publik.

Jaringan server Anda aka berada pada jaringan private yang hanya bisa di akses orang tertentu. Sedangkan untuk aplikasi tertentu yang butuh diakses oleh klien akan dihadirkan secara public. Dengan begitu keamanan network infrastruktur Anda akan terjaga.

Memiliki Backup Plan

Dalam sistem keamanan siber, backup adalah langkah minimal yang harus dilakukan. Backup sendiri adalah aktivitas menggandakan data yang bertujuan agar dapat kembali merecover data yang hilang atau rusak, dan meminimalisir kerugian.

Backup dapat dilakukan dengan du acara, yaitu secara offline dan online. Backup offline adalah ketiga seseorang menggandakan file, lalu menyimpan file yang telah digandakan di perangkat keras seperti flashdisk atau SSD. Sedangkan backup online ketika data yang digandakan disimpan pada cloud storage.

Ketika memutuskan membackup secara online pun, dibagi menjadi dua cara yaitu manual dan secara otomatis yang biasanya disebut backup plan. Seperti namanya, manual berarti Anda harus rajin menggandakan data yang butuh dibackup secara berkala, dan menyimpannya sendiri pada cloud storage.

Sedangkan pada backup plan Anda dapat mengatur jadwal backup Anda, dan dengan otomatis data Anda akan ter-backup secara berkala. Backup plan ini biasanya disediakan oleh perusahaan yang menawarkan layanan sistem keamanan, salah satunya adalah Wowrack Indonesia. Selain lebih aman dan mudah, backup plan juga memudahkan penggunanya melakukan recover data kapan saja selama Anda terkoneksi internet.

Memanfaatkan Layanan Cyber Protection

Mengamankan infrastruktur cloud secara mandiri bisa menjadi sesuatu yang rumit dan merepotkan. Ada banyak hal perlu dilakukan seperti menganalisa, memonitor, dan menindak lanjuti serangan siber yang terjadi. Di lain sisi, serangan siber akan terus terjadi, jika user lengah maka kerugian tidak bisa dihindari.

Memanfaatkan layanan cyber protection atau keamanan siber bisa menjadi salah satu solusi. Terutama, jika perusahaan Anda tidak memiliki human resource yang bisa menghandle keamanan infrastruktur cloud Anda.

Saat ini banyak perusahaan yang menawarkan layanan cyber protection dengan berbagai fasilitas dan keuntungan yang ditawarkan. Salah satunya contoh layanan cyber protection adalah Cyber Protect dari Acronis.

Layanan cyber protection umumnya menawarkan proteksi secara menyeluruh. Mulai dari memonitor infrastruktur cloud Anda untuk memastikan keamanan, hingga membantu memanage keamanan infrastruktur secara end to end.

Untuk mengefisiensikan budget, Anda dapat memilih cloud provider yang menawarkan layanan sesuai dengan yang Anda butuhkan. Namun, Anda tetap harus memilih cyber protection provider dengan kwalitas pelayanan yang baik. Misalnya, penyedia layanan haruslah yang memiliki teknologi terupdate, layanan support yang standby 24/7 dan tanggap dalam memberikan solusi, serta telah terverifikasi sistem keamanannya dengan ISO27001.

 

5 hal di atas hanyalah usaha dasar yang dapat Anda praktikan untuk mengamankan infrastruktur cloud sehingga semua aplikasi berjalan maksimal dan mampu menunjang kinerja perusahaan. Penjelasan lebih detail dan tercustom pada kebutuhan perusahaan bisa Anda dapatkan dengan menghubungi sales@wowrack.co.id, dan dapatkan konsultasi gratis dari kami.

0 komentar: