Menghadapi Kendala Memasuki Pasar Digital Pada Bisnis Bersama RECTmedia

Menghadapi Kendala Memasuki Pasar Digital Pada Bisnis Bersama RECTmedia

Pasca pandemi di awal tahun 2020, ekonomi digital atau digitalisasi menjadi sebuah target yang ingin dicapai oleh masyarakat, terutama oleh para pelaku bisnis. Transformasi digital kemudian menjadi solusi bagi bisnis yang ingin tetap kompetitif atau bahkan mengungguli pesaing pasar yang ada. 

Nyatanya, transformasi digital merupakan jalan terang bagi para pelaku bisnis untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas di masa ketika hampir semua kegitan terhenti. Terlihat dari analisis Google yang mencatat bahwa pada awal 2021, ekonomi digital di Indonesia tumbuh hingga 49% dan diprediksi akan terus bertumbuh pesat hingga tahun 2025 nanti. 

Walaupun begitu, pertumbuhan yang pesat ini tidak sepenuhnya lepas dari berbagai macam tantangan. Dalam upaya untuk melakukan adaptasi kedalam dunia digital secara cepat, banyak pelaku bisnis yang kehilangan arah dalam proses transformasi. 

Hal yang terlihat sangat jelas adalah banyaknya bisnis tidak memiliki rencana yang jelas untuk proses digital mereka.

Pemanfaatan yang tidak Optimal

Adopsi digital yang tidak diikuti dengan perencanaan yang baik bagaikan membeli produk tanpa membaca buku panduan yang disediakan. Hal yang kemudian terjadi adalah kita tidak tahu akan sebuah fitur, atau bahkan kaget ketika kita menemukan fitur tersebut ada. 

Keadaan yang sama terjadi kepada para pelaku bisnis saat melakukan transformasi digital. Hal yang dipikirkan adalah bagaimana tujuan yang dibayangkan dapat dicapai menggunakan secara digital. Hal yang terjadi adalah, bisnis tersebut melewatkan pemanfaatan yang seharusnya dapat dicapai bersamaan dengan proses transformasi yang sedang berjalan. 

Faktor yang mendasari poin ini adalah rendahnya literasi digital yang masih ada dikalangan masyarakat Indonesia.

Tidak Ramah Pengguna

Tranformasi digital yang terjadi beberapa tahun terakhir adalah sesuatu yang patut untuk dikagumi, terutama atas kecepetan adaptasinya. Sayangnya, kecepatan transformasi ini terkadang mengorbakan kenyamanan dari pengguna atau user experience (UX). 

Sudah banyak studi yang dilakukan mengenai user experience semenjak meningkatnya pengaruh e-commerce dan penggunaan digital pada umumnya. Mayoritas setuju, bahwa pengalaman yang baik dari pengguna akan berpengaruh tinggi terhadap tingkat keinginan pembelian produk yang ditawarkan.

Kurangnya Manajemen Data

Transformasi digital yang telah dilakukan oleh para pelaku bisnis sangat bergantung pada upaya pengumpulan, penyimpanan, dan pengolahan data. Manajemen data yang buruk karena kurangnya perencanaan dapat berimbas kepada kemampuan bisnis untuk mendapatkan hasil maksimal dari proses digitalisasi yang sudah dilakukan.

Tidak Memiliki Tenaga Ahli

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, tingginya transformasi digital tidak dapat diikuti oleh SDM yang ada di Indonesia. Alhasil, terjadi kekurangan diberbagai tempat akan tenaga IT yang dibutuhkan untuk menjaga infrastruktur yang sudah dibangun untuk tetap berjalan. 

Mendapatkan tenaga ahli untuk membantu para pelaku usaha dalam merawat dan menjalankan infrastruktur digital yang sudah atau akan dibangun menjadi sebuah poin penting. 

Solusi Digital RECTmedia

Menghadapi Kendala Memasuki Pasar Digital Pada Bisnis Bersama RECTmedia

Perkembangan digital di Indonesia memiliki peluang yang sangat besar, terutama dengan semakin pesatnya adopsi digital dalam dunia bisnis. Namun, literasi digital yang masih rendah dan minimnya SDM yang ada berbanding terbalik dengan permintaannya yang sangat tinggi. 

Dalam menghadapi situasi ini, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan oleh para pelaku bisnis. Mulai dari bersaing untuk mencari tenaga ahli atau bekerja sama dengan third-party provider

Di Indonesia sendiri terdapat berbagai penyedia layanan jasa yang dapat membantu bisnis untuk mengelola transformasi dan aktifitas digitalnya, salah satunya adalah RECTmedia. 

Sebagai sebuah digital agency, RECTmedia menyediakan segala kebutuhan untuk bisnis dapat berkembang secara online. Mulai dari digital strategi & campaign, keahlian UI/UX, hingga development aplikasi tersedia sebagai layanan yang ditawarkan. 

Perlu diingat, bahwa sebagian besar masalah yang timbul setelah melakukan transformasi digital disebabkan oleh kurangnya tenaga ahli maupun SDM untuk mengelolanya. Memiliki partner ahli yang dapat mengambil alih sisi digital tersebut dapat membantu bisnis untuk memaksimalkan pemanfaatan digitalisasi yang sudah dilakukan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories

See More

Latest Article

Optimalkan kinerja bisnis sesuai kebutuhan Anda dengan layanan fleksibel Wowrack